Abstraksi
Pada umumnya, tujuan perusahaan adalah mendapatkan
laba tertentu atau semaksimal mungkin, dan mempertahankan atau bahkan berusaha
meningkatkannya untuk jangka panjang. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila
penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan, tidak
berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba, maka
faktor-faktor diatas harus mendapat perhatian sepenuhnya bagi perusahaan.
Kompetensi superior dalam memahami pelanggan
berpeluang memberikan kepuasan pada pelanggan sama halnya dengan kemampuannya
dalam mengenali gerak-gerik pesaing. Study Day dan Nedungadi mengungkapkan
bahwa perusahaan-perusahaan yang berhasil mengendalikan pasar disebut market driven firms adalah perusahaan-perusahaan yang selalu menyeimbangkan
dua orientasi ini secara baik sehingga menghasilkan kinerja pemasaran yang
lebih baik daripada perusahaan-perusahaan yang mempunyai orientasi lain.
Koordinasi antar fungsi dalam perusahaan sebagai sebuah upaya misalnya untuk
saling membagi informasi mengenai pelanggan dan pesaing kepada semua fungsi
sehingga mereka dapat secara lebih baik menghadapi persaingan yang berkembang
dari waktu ke waktu.
Pemasaran VS Penjualan |
1. Pendahuluan
Dewasa
ini terdapat persaingan yang semakin tajam dalam pemasaran produk, baik yang termasuk
dalam barang-barang konsumen maupun barang-barang industri dan jasa. Persaingan ini
terutama terdapat dalam kondisi pasar pembeli (buyer’s market), dimana
pembeli mempunyai peranan
yang dominan di pasar. Dalam hal ini pembeli dianggap raja, yang harus dilayanidan
dipenuhi kepuasannya atas barang atau jasa yang dibelinya. Dengan menekankan
padapemberian
kepuasan kepada konsumen, maka terdapatlah pergeseran atas konsep pendekatandalam
pemasaran produk dari konsep penjualan menjadi konsep pemasaran.
Kegiatan
pemasaran bagi suatu perusahaan merupakan salah satu kegiatan pokok yang
harus dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.banyak
sekali faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam
menjalankankegiatan
pemasaran bagi produk yang dihasilkan untuk perusahaan yang membuat produk danperusahaan
yang khusus menjual produk.
2. Pembahasan
2.1 Manajemen Pemasaran dan
Perkembangannya
Upaya
perusahaan untuk mencapai tujuan dan mempertahankan serta berkembangnya tentu
dipengaruhi oleh keputusan-keputusan pemasaran yang dilakukan. pengambilan
keputusan di bidang
pemasaran hampir selalu berkaitan dengan variabel-variabel marketing mix (Basu Swastha,
1985:24). Oleh karena itu marketing mix ini sangat penting dan dapat dipakai
sebagai alat
pemasaran praktis.
Tekanan
utama dari marketing mix adalah pasar, karena pada akhirnya produk yang ditawarkan
oleh perusahaan diarahkan ke pasar. Kebutuhan pasar tersebut dipakai sebagai dasar
untuk menentukan macam produknya, demikian pula keadaan pasar terhadap berbagai macam
alternative harga, promosi, dan distribusi. Masalah ini menunjukkan kepada
perusahaan untuk
mengalokasikan kegiatan pemasarannya pada masing-masing variabel mix (bauran pemasaran).
Pembahasan
tinjauan teori mengenai bauran pemasaran (marketing
mix} akan diawali dengan
konsep atau pengertian pemasaran, strategi bauran pemasaran. hubungan antara keputusan
harga, promosi dan distribusi serta berbagai aspek kaitan bauran pemasaran
dalam suatu
perusahaan. Pengetahuan
dan ketrampilan dalam pemasaran penting dalam kegiatan usaha (bisnis). Tapi
lebih pokok dari itu adalah apa yang disebut disini dengan konsep pemasaran.
Konsep pemasaran
tidak lain daripada landasan filosofis yang mengarahkan tindakan di bidang pemasaran.
Ini merupakan kelanjutan logis dari perkembangan sejarah perusahaan-perusahaan.
Pada
masa-masa yang lalu dikenal berbagai orientasi yang berbeda dari perusahaan,
seperti orientasi
produksi. Di sini titik sentral adalah proses produksi, lainnya adalah
pelengkap dari
fungsi ini. Dikenal pula masa dimana perusahaan berorientasi pada keuangan.
Fungsi keuangan
mernegang komando dalam periode ini. Kemudian dikenal pula periode dimana orientasi
perusahaan cenderung pada penjualan barang-barang yang telah diproduksi sebanyak-banyaknya.
Gejala selanjutnya yang dapat diamati perihal orientasi perusahaan ini
adalah orientasi pemasaran. Titik sentral disini adalah pemasaran. Dalam
situasi dimana kompetisibertambah sengit, konsep yang diarahkan pada orientasi
pemasaran inilah yang disebut dengan istilah konsep pemasaran.
2.2 Konsep Penjualan
Dalam
dunia bisnis, berbagai kegiatan dari jenis usaha (manufaktur) yang memproduksi barang-barang,
usaha dagang yang mendistribusikan barang dagangan dan usaha jasa, pada akhirnya
akan bermuara pada kegiatan penjualan barang atau jasa. Kegiatan penjualan merupakan
penentuan dalam dunia bisnis, dimana dengan adanya kegiatan penjualan tersebut pihak
perusahaan akan memperoleh penggantian sebesar harga barang atau jasa yang
dimufakati saat
akan jual beli dilakukan. dari kegiatan penjualan tersebut pihak penjual
mengharapkan bahwa
barang-barang atau jasa akan lagi pada titik harga yang nilainya lebih tinggi
dart harga pokok
(harga perolehan) sehingga perusahaan akan mampu memperoleh laba. Untuk
mencapai tingkat
laba yang maksimal pihak manajer penjualan harus mampu melihat dan mencermati kondisi
pasar yang ada. Dengan demikian, pihak manajer penjualan dapat melihat peluang yang
ada di pasar. berikut ini definisi manajemen penjualan adalah perencanaan,
pengarahan dan
pengawasan personal selling, termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan, penentuan rute,
supervise, pembayaran dan motivasi sebagai tugas diberikan pada para tenaga
penjualan (Basu
Swastha dan Irawan, 1984: 403).
Dari
pengertian di atas bahwa manajemen penjualan tersebut diketahui bahwa tugas manajer
penjualan cukup luas. Dapat dikatakan pula bahwa tugas manajer penjualan itu
adalah sebagai
administrator dalam kegiatan personal selling, sehingga tugas utama banyak
berkaitan dengan
personalia penjualan. Bagian lain dan tugas manajer penjualan adalah berkaitan
dengan pengorganisasian
kegiatan penjuatan baik di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan di dalam
perusahaan ia harus menyusun struktur organisasi yang dapat menciptakan
komunikasi secara
efektif tidak hanya di dalam departemen penjualan itu sendin, tetapi juga
dengan departemen
yang lain yang ada di dalam perusahaan, dan juga merupakan penghubung yang
paling penting antara perusahaan dengan konsumen atau pembeli dan masyarakat
lain, bertanggung
jawab untuk menciptakan dan mempertahankan jaringan distribusi yang efektif.
Selain
tugas-tugas tersebut, manajer penjualan masih rnempunyai tugas yang lain, yaitu menggunakan
dan berpartisipasi dalarn mempersiapkan mformasi untuk pengambilan keputusan pemasaran,
seperti penentuan anggaran, kuota dan daerah penjualan, juga berpartisipasi
dalam pengambilan
keputusan tentang produk, saluran pemasaran atau politik distribusi, promosi serta
pemetaan harga. Jadi
dapat dikatakan bahwa manajer penjualan itu selain sebagai administrator
kegiatan persona!
selling, juga sebagai anggota kelompok manajer yang ikut mengambil keputusan pemasaran,
Kesuksesan bisa dicapai bilamana seseorang itu memiliki suatu tujuan atau
harapan, demikian
pula halnya dengan para pengusaha atau penjual. Tujuan tersebut akan menjadi kenyataan
apabila dilaksanakan dengan kemauan dan kemampuan yang memadai. Selain itu, harus
diperhatikan pula faktor-faktor berikut ini.
(1)
Modal yang diperlukan
(2)
Kemampuan perencanaan dan membuat produk,
(3) Kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat
(4)
Kemampuan memilih penyalur yang tepat
(5)
Kemampuan dalam menggunakan cara-cara promosi yang tepat.
Pada
umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba tertentu atau semaksimal
mungkin, dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkannya untuk jangka
panjang. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan
seperti yang
direncanakan, dengan demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual
selalu akan
menghasilkan laba, disinilah faktor-faktor diatas harus mendapat perhatian
sepenuhnya oleh
pihak perusahaan. bagi perusahaan, pada umumnya mempunyai tiga tujuan umum,
sebagai berikut.
(a)
Mencapai volume penjualan tertentu.
(b)
Mendapatkan I aba tertentu.
(c)
Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Usaha-usaha
untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh
pelaksana penjualan aiau para pcnjual, dalam hal ini haruslah adanya kerja sama
yang rapi
antara fungsionaris dalam perusahaan maupun dengan para penyalur. Dalam praktek kegiatan
penjualan itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor
tersebut adalah
sebagai berikut.
(a)
Kondisi dan kemampuan penjualan
(b)
Kondisi pasar yang ada
(c)
Banyaknya permodalan yang digunakan
(d)
Kondisi organisasi perusahaan
(e)
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penjualan.
Dengan
munculnya revolusi industri, perusahaan berhasil membuat barang secara besar-besaran.
barang-barang yang tadinya dibuat dengan tangan, dengan munculnya revolusiindustri,
maka proses produksi dilakukan dengan mesin. Masalah utama yang dihadapi dalam fase
ini adalah bagaimana menjual barang-barang tersebut. Membuat barang yang baik
saja tidak
cukup menjamin berhasilnya perusahaan. Hasil kerja perusahaan diukur terutama
dari volume
penjualan yang dihasilkan. Perusahaan yang berorientasi pada penjualan seperti
ini, dikatakan
menganut sebuah konsep yang disebut konsep penjualan (Ferdinand, 2000).
Perusahaan
yang menganut konsep penjualan lebih mementingkan penjualan daripada kepuasan
konsumen. penjual tidak segan-segan menggunakan cara-cara (promosi) yang kurang jujur
untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli. Cara-cara semacam ini
akhirnya akan
merugikan perusahaan sendiri, karena banyak pembeli kemudian akan merasa
kecewa, bila
ternyata bahwa apa yang dikatakan penjual tentang barang yang dibelinya tidak
sesuai dengan
kenyataan.
Pembeli-pembeli
ini akan merasa tertipu dan tidak akan mengulangi pembeliannya, sehingga
pembentukan langganan tidak akan dapat diharapkan. Konsep penjualan banyak dijalankan
terhadap produk-produk yang kurang baik atau produk-produk yang biasanya kurang dipikirkan oleh pembeli seperti asuransi, ensiklopedi dan
sebagainya.
2.3 Konsep Pemasaran
Pemasaran
merupakan sistem dari strategi bauran pemasaran dan strategi pemasaran itu
sendiri merupakan sub sistem dari proses manajemen pemasaran. Dengan demikian
dapat dikatakan
bahwa strategi pemasaran menempati posisi tersendiri dalam ilmu pemasaran,
tetapi menjadi
satu kesatuan dalam strategi bauran pemasaran secara keseluruhan. Strategi
pemasaran dapat
dijelaskan dengan diawali bagaimana perusahaan menyiapkan suatu bauran
penawaran yang
terdiri dari produk, jasa, dan harga serta memanfaatkan bauran promosi yang
terdiri dari promosi
penjualan, periklanan, gugus wiraniaga, hubungan masyarakat, surat langsung dan pemasaran
jarak jauh (telemarketing) untuk menjangkau saluran distribusi dan pelanggan akhir,
yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.
2.4 Elemen Strategi Pemasaran
Perencanaan
produk menyangkut kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan :
- Jenis Produk yang ditawarkan : kualitas, desain dan sebagainya.
- Pasar untuk menjual : kepada siapa, dimana, kapan, dan berapa banyak.
- Kebijakan produk baru : program penelitian dan pengembangan
Penentuan
harga menyangkut kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan:
- Tingkat harga yang digunakan
- Harga khusus yang digunakan
- Kebijakan harga, satu harga atau bervarjasi, usaha mempertahankan harga dan sebagainya.
- Batas-batas yang digunakan, untuk perusahaan dan untuk perdagangan.
Saluran
distribusi menyangkut kebjjakan dan prosedur yang berkaitan dengan:
- Saluran yang digunakan antara pabrik dan konsumen
- Tingkat selekcifitas diantara penjual dan pengecer
- Usaha untuk mendapatkan kerjasama pelanggan.
Promosi
Kebijakan dan Prosedur yang Berkaitan dengan :
- Beban yang dikenakan pada rencana penjualan khusus atau alat-alat yang diarahkan pada atau melalui perdagangan.
- Bentuk alat promosi konsumen, untuk promosi dagang.
Konsep
pemasaran telah dirumuskan dengan berbagai corak seperti “Temukan keinginannya
dan penuhilah”. “Buatlah apa yang dapat anda jual ketimbang mencoba menjual apa
yang dapat anda buat”, dan sebagainya. Konsep penjualan dan konsep pemasaran
seringkali dicampuradukkan.
Kedua konsep ini dapat dibandingkan pada gambar dibawah ini :
Konsep
penjualan dimulai dari produk yang ada. Kemudian dilakukan penjualan dan promosi
besar-besaran untuk mencapai penjualan yang menguntungkan. Konsep pemasaran dimulai
dari konsumen sasaran dan kebutuhan serta keinginan mereka. Perusahaan mengintegrasikan
dan mengkoordinir semua kegiatan yang dapat memberikan kepuasan konsumen.Perusahaan
mencapai keuntungan dengan menciptakan dan mempertahankan kepuasan
konsumen.
Secara
singkat konsep pemasaran berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen yang
didukung oleh usaha pemasaran terpadu, yang diarahkan pada terciptanya kepuasan konsumen
sebagai kunci tercapainya tujuan perusahaan.
2.5 Konsumen, Koordinasi dan
Kepuasan
Menurut
(Ferdinand, 2000) badan konsep pemasaran mengharuskan kita memperhatikan tiga
hal : konsumen, koordinasi kegiatan pemasaran dan kepuasan konsumen. Konsep ini
lebih mendorong
kita untuk melihat keluar yaitu konsumen dan tidak ke dalam yakni barang.
Konsep ini
sering tercermin pada ungkapan bahwa konsumen adalah raja. Konsep yang demikian sering
hanya diartikan sebagai untuk menyenangkan pembeli dalam transaksi jual beli.
Ini tentu
saja salah.
Berorientasi
pada konsumen seperti diajarkan oleh konsep pemasaran mengharuskan pengusaha
melakukan hal-hal yang lebih dari sekedar menyenangkan konsumen. Ini sering berarti
usaha mempelajari fungsi dan kegunaan dari barang yang diprodusir secara
teliti, sehingga
barang yang akan dipasarkan akan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Di
samping itu, berbagai kelompok konsumen sering mempunyai kebutuhan yang
berbeda, sehingga
dengan demikian usaha menemukan kelompok dengan kebutuhan yang belum dipenuhi
oleh pasar adalah tugas penting dalam rangka orientasi pada konsumen ini. Juga
dengan demikian
maka penting pulalah peranan penelitian konsumen sebagai alat untuk menemukan ciri
dan pola konsumsi dari rakyat konsumen.
Pemasaran
yang melihat ke luar dan ke masa depan ini memerlukan suatu koordinasi dan integrasi kegiatan pemasaran serta bauran pemasaran / marketing mix yang berupa kebijaksanaan
di bidang barang, harga, distribusi dan promosi. Koordinasi ini sangat penting kalau
ingin dicapai sasaran dengan lebih efektif. Kebijaksanaan barang umpamanya
harus serasi dengan
kebijaksanaan harga, demikian pula dengan aspek penyaluran dan promosinya. Ketidakserasian
bukan saja menimbulkan pemborosan, tetapi lebih-lebih karena pencapaian
sasaran mungkin tidak optimal. Di lain pihak koordinasi bukanlah sesuatu yang akan
terjadi secara otomatis tapi merupakan sesuatu yang harus terus-menerus diusahakan
dan dikembangkan.
Koordinasi ini dalam perusahaan besar tercermin dalam struktur organisasi, sedangkan
pada perusahaan lainnya mungkin hal demikian tidak mudah dilihat. Apapun tingkat
besarnya suatu perusahaan, kalau mau efektif dalam mencapai sasaran, diperlukan suatu
koordinasi dan sering integrasi dari kegiatan-kegiatan pemasaran.
Tonggak
ketiga dari sikap pemasaran ini adalah kepuasan konsumen, Kepuasan konsumen
yang dimaksud disini tentu bukan kepuasan semu yang temporer saja. Lebih dari itu,
kepuasan yang dimaksud disini adalah kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapi
oleh konsumen. Konsumen yang puas pada hakekatnya adalah konsumen yang telah dap
at memecahkan masalah atau problem kebutuhan. Dan harya kepuasan yang macam
inilah yang
akan menjamin kelanggengan jalannya operasi perusahaan, karena mereka inilah
biasanya yang
nantinya akan merupakan langganan yang setia.
3. Kesimpulan
Dalam
kebijakan pemasaran dan penjualan perusahaan berupaya menerapkan berbagai variabel
bauran pemasaran dalam upaya mengoptimalkan penjualan produk. Harga jual suatu produk
umumnya harus ditentukan lebih tinggi dari harga produksinya dan biaya lainnya
untuk memperoleh
laba. Adanya laba yang diperoleh secara terus-menerus akan memperbesar skala usaha
dan dapat terus melakukan investasi uniuk perkembangan perusahaan dan ini
memang yang
sedang dilakukan, Pemasaran produk umumnya dajam negeri dan luar negeri, pada
saat ini
kondisi persaingan dalam industri begitu ketat. Strategi memanajemeni operasi
pasar yang disasaran
untuk meningkatkan penjualan atau mengamankan hegemoni porsi pasar, menghadapi maneuver
pesaing atau menghambat masuknya pesaing-pesaing baru, Untuk
meningkatkan volume penjualan melalui pengembangan strategi diferensiasi produk
dan atau strategi diversifikasi produk. Salah satu isu dalam pengembangan
strategi bauran
produk adalah pertuasan jumlah lini produk (product line breadth) sebagai upaya untuk
memenangkan persaingan. Sesuai pendapat Bruce Henderson dalam Ferdinan (2000:23) menggambarkan
persaingan sebagai sebuah sistem hubungan dimana perusahaan hanya dapat eksis
dan bertahan, bila mereka mempunyai keunggulan-keunggulan unik dibandingkan dengan
lawannya. Bila mereka tidak mempunyai keunggulan unik, maka persaingannya dapat menggeser
posisi strategiknya dan karena itu semakin mirip profil strategic sebuah
perusahaan dibandingkan
dengan pesaing ter dekatnya, maka semakin keras persaingan pasar terjadi.
Perusahaan
dapat mengembangkan keungguian uniknya sebuah pemasaran dan penjualan melalui
produk, harga, promosi dan distribusi dan melalui itu porsi pasar dapat
dipertahankan bahkan ditingkatkan, bukan sebaliknya sebagai pesaing.
Komentar
Posting Komentar