Pendapat Kami Mengenai Tulisan "Ciri-Ciri Usaha Kecil, Keunggulan dan Kelemahan dari Bisnis Usaha Kecil"
Mengenai Usaha Kecil |
Ada beberapa tulisan di internet kadang menurut kami kurang pas dalam menggambarkan ciri-ciri usaha kecil, keunggulan dan kelemahannya. Oleh sebab itu, sebagaimana apa yang kami hadapi di lapangan kami ingin sedikit memberikan masukan dan tambahan atas tulisan tersebut sedekar melengkapi referensi atas usaha kecil di Indonesia.
Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Mitzerg dan Musselman serta Hughes dapat disimpulkan ciri-ciri umum usaha kecil, yaitu :
- Kegiatannya cenderung tidak formal dan jarang yang memiliki rencana usaha. Untuk kegiatan usaha kecil yang tujuan awalnya untuk sekedar survive memang kadang pelaku usaha tidak memiliki rencana usaha, tetapi bagi yang sudah mempersiapkan membuka usaha tentunya mereka telah siap dengan konsep dan rencananya.
- Struktur organisasi bersifat sederhana. Memang untuk usaha kecil, struktur usaha kurang diperhatikan karena banyak pelaku usaha kecil masih menganggap bahwa usaha tersebut bisa mereka kerjakan sendiri tanpa karyawan, dan kalaupun mereka membutuhkan karyawan mereka akan mulai dengan karyawan yang belum terampil atau belum memiliki keahlian khusus karena masalah efisiensi pada upah.
- Jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yang longgar. Sebagaimana disinggung di ciri-ciri nomor 2, kegiatan dalam usaha kecil masih sering ditangani sendiri oleh pemilik usaha dan tenaga kerjanya masih merupakan tenaga kerja yang belum terampil dan jumlahnya terbatas karena masalah terterbatasan modal dan penghasilan usaha.
- Kebanyakan tidak melakukan pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan. Sering terjadi, bahkan tidak hanya pada skala mikro tetapi terjadi juga pada skala kecil. Untuk skala menengah mereka pasti sudah memiliki tenaga terampil untuk mengelola keuangan dan pembukuan.
- Sistem akuntansi kurang baik, bahkan sukar menekan biaya. Sebagaimana ciri-ciri pada nomor 4, untuk manajemen keuangan dan pembukuan pada skala mikro dan kecil memang masih selalu terkendala hal ini.
- Kemampuan pemasaran serta diversifikasi pasar cenderung terbatas. Masalah akses pemasaran terbatas dikarenakan mereka tidak menganggarkan biaya pemasaran dalam perhitungan harga jual, sehingga mereka tidak berdaya dalam hal promosi dan pemasaran. Disamping karena memang mereka sangat kurang dalam membangun jaringan pemasaran.
- Margin keuntungan sangat tipis. Kami sangat tidak setuju, karena justru usaha kecil dengan produk yang unik dan khas dan bukan kebutuhan sehari-hari, margin laba bisa lebih baik bahkan dari perusahaan besar sekalipun. Semua tergantung dari kreativitas dan inovasi.
Keunggulan Bisnis Usaha Kecil
- Modal minim. Jelas,
modal yang dibutuhkan tidak banyak. Berapa banyak? Mungkin dari ratusan
ribu sampai ratusan juta masih terhitung usaha kecil. Namun, pendapat
saya, kecilnya modal bukan alasan untuk tidak segera ACTION mulai usaha.
Seberapa pun modal yang dimiliki, anda bisa segera memulai usaha
sendiri. Apalagi di bisnis internet, modal yang kecil bisa dikembang-biakkan sampai mendapatkan income yang sangat besar.
- Tahan banting. Usaha
kecil memiliki kemampuan untuk bertahan. Terbukti di masa krisis lalu,
usaha kecil tetap survive dan mampu membantu menggerakkan ekonomi
bangsa. Sifat tahan banting dari usaha kecil ini memang sejalan dengan karakter entrepreneur yang melekat pada diri pemilik usaha.
- Cepat ACTION. Sebab
anda pemilik usaha kecil, maka tak perlu tunggu lama untuk ambil
keputusan. Andalah sang decision maker. Anda pengambil keputusan apa
saja yang harus di-ACTION-kan untuk memajukan usaha anda. Kecepatan ACTION itu juga bermanfaat dalam merespon kebutuhan pasar yang terus berubah.
- Lebih fokus pada konsumen. Usaha kecil biasanya lebih fokus dalam melayani konsumen.
Mereka kenal siapa pelanggan A, siapa pelanggan B. Karena mengenal
pelanggan lebih baik, membuat sebuah usaha kecil juga mampu melayani
mereka dengan lebih optimal.
- Penuh tantangan. Memulai
usaha kecil penuh dengan tantangan. Bukan berarti usaha besar tak ada
tantangannya. Tapi usaha kecil dengan segala macam keterbatasannya,
mesti berjuang untuk bisa survive. Mesti memikirkan dan melakukan banyak
hal, yang terkadang banyak tugas dirangkap oleh pemilik usaha.
- Mudah beradaptasi. Karena
tidak berhirarki panjang seperti usaha besar, usaha kecil punya
kemampuan adaptasi yang tinggi. Kondisi pasar yang berubah, bisa dengan
cepat diendus dan diselaraskan dengan usahanya. Inovasi-inovasi baru,
sekecil apapun itu, biasanya muncul dalam kondisi tersebut.
- Ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari
menyerap lapangan kerja sampai ikut menggerakkan ekonomi sekitar, usaha
kecil berperan penting. Usaha jenis ini menjadi motor pertumbuhan
ekonomi di lingkungannya.
- Inovasi. Usaha
kecil biasanya sarat dengan inovasi dalam mengembangkan bisnisnya.
Inovasi itu dilakukan dalam pengembangan produk, pemasaran, atau aspek
internalnya. Inovasi juga lebih lebih mudah dilakukan ketimbang di usaha
besar yang biasanya memiliki struktur organisasi dan proses kerja yang
kompleks.
- Fleksibel. Usaha
kecil punya sifat fleksibel. Ini membuatnya mampu menyesuaikan dengan
kondisi yang sedang terjadi. Daya lentur usaha kecil ini yang membuatnya
mampu bertahan dalam persaingan usaha.
-
Kebebasan. Bagi pemilik usaha kecil, kebebasan adalah hal yang paling didambakan. Bebas mengatur bagaimana strategi usahanya, bebas untuk mengambil keputusan terbaik bagi usahanya, serta disertai tanggung jawab untuk menanggung segala resikonya.
Kelemahan Bisnis Usaha Kecil
Kelemahan
dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan
faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan
hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
- Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi ketentuan pembukuan standar.
- Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam kerja standar.
- Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
- Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang laku.
- Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-prinsip manajerial.
- Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
- g. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.
- Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:
- Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
- Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi.
- Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai.
Apapun dan bagaimanapun orang mencirikan dan menggambarkan keunggulan dan kelemahan usaha kecil bukan berarti bahwa semua usaha kecil akan seperti demikian, tetapi tujuannya adalah bahwa kita memiliki rambu-rambu untuk menjadikan usaha kecil kita lebih baik dari kebanyakan usaha kecil yang lain.
Dengan melihat poin-poin tersebut di atas, justru banyak pelaku usaha yang kreatif mampu membuat inovasi konsep usaha yang mengubah poin-poin diatas menjadi peluang usaha yang menguntungkan baik secara offline maupun online. Persepsi masyarakat yang terbentuk dari tulisan-tulisan tersebut menjadikan persepsi awal "yang belum jelas" menjadi tampak jelas bagi para "penganalisa" usaha yang jeli dan jitu, dan mampu mengubahnya menjadi data pemasaran yang efektif dalam menciptakan konsep usaha baru.
Ingat, jangan malu memulai usaha kecil karena ada beberapa pelaku usaha di tempat kami yang sangat kreatif dengan mengembangkan warung angkringan sampai dengan 300an outlet di sepanjang pantura Jawa Tengah. Usaha warung angkringan yang sederhana menjadi usaha yang menguntungkan ketika jumlah outletnya bisa mencapai ratusan. Semua tergantung dari inovasi dan kreativitas anda sebagai pelaku usaha.
Pola pikir positif dan sikap mental profesional menjadi landasan anda untuk menjadi pengusaha kecil yang sukses.
Komentar
Posting Komentar