Buku Cake Prenuer - Untuk Yang Ingin Usaha Bakery |
MEMBANGUN PASSION DI BIDANG BAKERY
Profesi
Chef menjadi sebuah profesi yang menjanjikan akhir-akhir ini. Konotasi
chef yang dahulu identik dengan baju putih panjang dan topi tinggi
sekarang sudah bergeser menjadi tampilan yang modis dan trendy yang
terkadang keluar dari pattorn atau pola sosok seorang chef. Saat ini
seorang chef bisa tampil dengan ber”anting” atau bahkan dengan tangan
penuh gambar tattoo. Hal ini di picu dengan bermunculannya aneka acara
demo masak di televisi dan media cetak yang mengetengahkan chef dengan
berbagai sosok dan dandanan yang mungkin jauh dengan seorang chef yang
seharusnya. Itulah yang akhir-akhir ini kita kenal dengan istilah chef
celebrity.
Secara sepintas istilah chef, berdasar asal katanya "chef " berasal dari bahasa perancis, yang jika di bahasa inggriskan artinya chief atau leader yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti pimpinan.Penggunaan istilah chef dalam bahasa perancis yang merupakan istilah bagi juru masak atau ahli masak di sebabkan Perancis merupakan kiblat kuliner dunia, dan Perancislah yang pertama kali menyebarkan chef ke seluruh penjuru dunia.
Secara sepintas istilah chef, berdasar asal katanya "chef " berasal dari bahasa perancis, yang jika di bahasa inggriskan artinya chief atau leader yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti pimpinan.Penggunaan istilah chef dalam bahasa perancis yang merupakan istilah bagi juru masak atau ahli masak di sebabkan Perancis merupakan kiblat kuliner dunia, dan Perancislah yang pertama kali menyebarkan chef ke seluruh penjuru dunia.
Lalu bagaimana kita bisa membangun
profesi sebagai seorang chef terutama baker chef atau chef yang
mengkhususkan pada bidang Bakery. Bagaimana seseorang bisa di sebut
sebagai seorang chef baker?Banyak orang menanyakan hal tersebut.
Menurut salah seorang pakar kuliner dalam buku Professional Cooking,
Wyne Gisslen, bahwa Ijazah tidak akan membuat seseorang di sebut sebagai
seorang chef. Seseorang dapat di sebut sebagai seorang chef baker
apabila telah mampu membuat berbagai produk bakery dari roti, cake,
pastry dan biscuit ribuan kali atau dengan kata lain mampu membuatnya
dengan baik sebagaimana kualitas yang diinginkan dari tiap produk
tersebut.
Di Indonesia untuk menjadi seorang chef , ada banyak
jalan atau jalur pendidikan yang dapat di lalui. Pada jenjang sekolah
menengah atas ada SMK atau Sekolah Menengah kejuruan jurusan Tata Boga
atau Patiseri, namun sayangnya kurikulum yang berganti-ganti akhirnya
jurusan Patiseri cenderung kurang terekspose dan kurang di minati,
karena siswa banyak yang di arahkan ke Tata Boga. Materi yang di
sampaikan dalam kurikulum cenderung masih kurang untuk memahami teori
tentang dasar-dasar pembuatan roti atau Basic Bread Making, apalagi
materi prakteknya. Padahal kenyataannya pertumbuhan Industry Bakery di
Indonesia sangat cukup besar potensinya. Sedangkan untuk jenjang yang
lebih tinggi ada Sekolah Tinggi Pariwisata atau Sekolah Tinggi
Perhotelan yang membuka Jurusan Tata Boga atau Jurusan Manajemen
Patiseri. Tentunya setelah luluspun belum tentu langsung dapat di sebut
sebagai seorang chef. Mereka masih butuh pengalaman dan Jam terbang
dalam menggeluti profesi sebagai chef apalagi yang khusus tentang
bakery. Untuk menjadi “Chef” dalam arti sebagai profesi, chef dengan
arti seorang pemimpin, mereka harus menguasai aspek lain terutama
adalah leadership dan kemampuan manajemen atau organisasi.
Namun
untuk memiliki kesenangan di bidang bakery atau bahkan memiliki usaha
bakery, seseorang dapat melaluinya berangkat dari berbagai bidang
profesi apapun asal orang tersebut benar-benar memiliki “Passion” atau
gairah untuk menyenangi hal-hal yang berhubungan dengan Bakery. Orang
tersebut dapat memiliki berbagai latar belakang pendidikan dari Insinyur
IT, Mesin, Bangunan, Sarjana Hukum ataupun latar belakang yang tidak
berhubungan dengan bakery sekalipun.
Saya memiliki teman
seseorang yang berlatar belakang Sarjana Hukum , karena sejak umur 11
tahun selalu diajari oleh Ibu dan keluarganya dengan memasak atau
mengolah produk-produk Bakery, akhirnya setelah lulus dan sempat bekerja
di Bidang Hukum, saat ini Ia justru banting setir menggeluti usaha
bakery. Dia tidak pernah memiliki pendidikan formal di bidang bakery,
namun kesenangannya dalam bidang bakery menjadikannya selalu mencoba
resep-resep yang ada di Internet, majalah, buku dan resep-resep menarik
yang ia temui. Bahkan Bakery sekarang menjadi jalan hidup atau penopang
hidupnya. Ternyata pengalaman masa kecil dan pengaruh keluarga mampu
membangkitkan “Passion” atau kesenangan di bidang bakery hingga dapat di
jadikan jalan mencari nafkah sehari-hari. Bagaimana dengan Anda?
- Husin Syarbini
Solo, 16 Juni 2015
Komentar
Posting Komentar