Berikut adalah cuplikan Blog Komunitas Blogger Rembang (GERBANG) yang ingin saya ketengahkan dalam tulisan ini terkait kunjungan rekan-rekan dari BAPPEDA Kabupaten Rembang yang berdiskusi dengan kami siang ini jam 13.00 tadi.
Kunjungan BAPPEDA JATENG ke Rumah UMKM Kadin Jateng |
Mengapa Rembang Gak Maju-Maju ?
Ada sebuah tulisan dari blogger lokal yang saya angkat di tulisan saya ini:
Jika pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini ‘ditodongkan’ ke saya atau Blogger Rembang yang lain, mungkin saya atau mereka akan menjawab “wah… itu pertanyaan salah alamat, seharusnya pertanyaan itu diajukan kepada Bupati Rembang, Wakil Rakyat Rembang, serta semua birokrat yang ada di Pemda Rembang, nek aku ditakoni ngene iki yo berat ra iso njawab….hahaha…..dasar alasan….
Jika pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini ‘ditodongkan’ ke saya atau Blogger Rembang yang lain, mungkin saya atau mereka akan menjawab “wah… itu pertanyaan salah alamat, seharusnya pertanyaan itu diajukan kepada Bupati Rembang, Wakil Rakyat Rembang, serta semua birokrat yang ada di Pemda Rembang, nek aku ditakoni ngene iki yo berat ra iso njawab….hahaha…..dasar alasan….
Rembang
memang salah satu kabupaten paling tertinggal di Provinsi Jawa Tengah
dan Pulau Jawa dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Tertinggal dalam
arti tingginya angka kemiskinan dan rendahnya tingkat PAD (Pendapatan
Asli Daerah) dari kabupaten ini. Walau katanya dan dengar-dengar kemarin
sudah melewati ‘garis merah’
kemudian mengentaskan dirinya sebagai sebuah kabupaten tertinggal, tapi
tetap saja masih tertinggal dibanding kabupaten-kabupaten tetangga.
Bila kita
membandingkan Rembang dengan daerah sekitarnya se-Karesidenan Pati (Plat
K) misal Pati, Blora, Kudus, Jepara, kota kita tercinta dan tersayang
ini tetap saja kalah. Saya sendiri bingung dan tidak tahu mengapa semua
ini terjadi…(kaya lirik lagu ya wkwk)
padahal sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah yang saya
sebut tadi tidak lebih unggul daripada Rembang bahkan sumber daya
alamnya lebih kaya Rembang (contoh: sumber daya laut/pantai Rembang
sangat melimpah).
Sebetulnya
potensi-potensi yang ada di Rembang sudah mencukupi untuk tidak membuat
kabupaten ini digolongkan sebagai daerah tertinggal. Potensi-potensi
ini seharusnya bisa menjadi sumber-sumber pemasukan untuk mendongkrak
PAD dan menyejahterakan penduduk Rembang. Namun apa mau dikata, logika
dan harapan itu tidak sesuai dengan kenyataannya.
Objek
Wisata di Rembang cukup variatif mulai dari wisata laut dan pantai, lalu
indahnya pemandangan pegunungan dan asrinya wana wisata. Namun, sampai
saat ini belum memberikan sumbangan signifikan terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitar. Bahkan lebih parah lagi, keindahannya
dihancurkan oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab seperti yang
terjadi di Hutan Wisata Sumber Semen di Kecamatan Sale yang rusak oleh
aktivitas penambangan. Ditambah dengan wisata kuliner khas yang
ditawarkan masyarakat Rembang dengan harga terjangkau dan cita rasa
berselera tinggi seperti Lontong Tuyuhan ditambah Es Sirup Kawis…Mak
Nyus…kata Pak Bondan Fade 2 Black…eh salah Pak Bondan Winarno
maksude…hihi…
Kerajinan tangan warga Rembang juga cukup terkenal seperti Batik Tulis Lasem yang mempunyai corak dan motif tersendiri. Namun ini juga belum mampu mengangkat citra dan nama Rembang secara riil terkait masalah kesejahteraan dan kemandirian pengrajinnya.
Garis pantai laut Rembang merupakan salah satu yang terpanjang yang dimiliki kabupaten di Pulau Jawa. Dengan keadaan geografis demikian, potensi hasil laut Rembang sangat melimpah tapi lagi-lagi ekspektasi tak selalu berbanding lurus dengan realitanya. Saat ini hanya satu yang mungkin bisa dibanggakan kota Rembang mengenai hal ini, yaitu salah satu pejabatnya menjadi ketua Asosiasi Tengkulak Nasional hehehe mantap kan.
Sumber
daya alam Rembang lainnya seperti di sektor Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan, Perikanan dan lain-lain (kalau kurang cari aja di
kantor-kantor dinas kabupaten terus cateti satu-satu biar lengkap) juga
tidak tergarap dengan optimal. Semua masih sebatas potensi-potensi yang
tercantum di rencana-rencana dan program-program. Kalau cuman sekedar
buat program saja mah bisa…
Terkait Sumber Daya Manusia dari Rembang sebenarnya sangat tidak kalah dibandingkan dengan daerah lain, banyak orang di Rembang yang pintar, cerdas dan berpengaruh. Putra-putra Rembang banyak mengisi posisi penting di daerah-daerah lain bahkan beberapa di antaranya menjadi pejabat dan Tomas (Tokoh Masyarakat). Terus piye? Saya juga gak ngerti mengapa seperti tidak ada efek-efek positif dan signifikan dari Sumber Daya Manusia yang berkualitas ini. Biasanya memang banyak tokoh Rembang yang enggan atau ‘tidak mau’ balik ke Rembang setelah berhasil. Mungkin masalah ini perlu untuk dijadikan bahan postingan selanjutnya di Blog Gerbang ini, ditunggu ya.
Pembaca mesti ono sing mangkel iki karo mbatin
“Terus jawaban atau penyebab dari keadaan tertinggalnya Rembang ini apa
dong? Kok dari tadi ngomongin potensi-potensi thok” hihihi…
kan saya dah ngomong di atas, saya sendiri juga bingung dan gak ngerti,
tanya saja ma Pak Bupati ato mungkin Pembaca atau Blogger Rembang lain
punya jawaban dan solusinya monggo di-share di sini.
Salam Gerbang - AMIX, Admin Komunitas Blogger Rembang
Potensi Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah
dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis
koordinat 111000′ – 111030′ Bujur Timur dan 6030′ – 706′ Lintang
Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya, secara umum kondisi
tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang
lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara
lain:
• Sebelah Utara : Laut Jawa
• Sebelah Timur : Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur
• Sebelah Selatan : Kabupaten Blora
• Sebelah Barat : Kabupaten Pati
• Sebelah Timur : Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur
• Sebelah Selatan : Kabupaten Blora
• Sebelah Barat : Kabupaten Pati
Secara administratif Kabupaten Rembang memiliki 14 kecamatan, 287
desa, 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 Ha.
Kota Rembang |
Kota Rembang
Perkembangan perekonomian Kabupaten Rembang selama kurun waktu 10 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang berfluktuasi dengan kisaran angka 2,77%-5.31%. Pertumbuhan negatif terjadi pada periode 1997-1998 yang disebabkan oleh keterpurukan ekonomi nasional. Namun semenjak itu perekonomian di Rembang makin menggeliat bangkit menuju arah yang positif. Kabupaten Rembang memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar, hal ini ditandai dengan panjang wilayah pantai Kabupaten Rembang sepanjang ± 62,33 Km yang banyak terkandung berbagai potensi hasil laut yang melimpah yaitu dengan jenis yang dominan adalah ikan layang, tambang, kembung, selar, tongkol, cumi-cumi, kurisi, teri, manyung, layur, kakap, dan rajungan. Disamping itu juga ditunjang oleh keberadaan sebagian penduduk yang bertempat tinggal di sepanjang pantai tersebut bermata pencaharian sebagai nelayan, (dengan perincian Juragan sebanyak 4.322 orang, Pandego sebanyak 10.971 orang dan penduduk yang bermatapencaharian sambilan sebagai nelayan sebanyak 1.648 orang).
Perkembangan perekonomian Kabupaten Rembang selama kurun waktu 10 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang berfluktuasi dengan kisaran angka 2,77%-5.31%. Pertumbuhan negatif terjadi pada periode 1997-1998 yang disebabkan oleh keterpurukan ekonomi nasional. Namun semenjak itu perekonomian di Rembang makin menggeliat bangkit menuju arah yang positif. Kabupaten Rembang memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar, hal ini ditandai dengan panjang wilayah pantai Kabupaten Rembang sepanjang ± 62,33 Km yang banyak terkandung berbagai potensi hasil laut yang melimpah yaitu dengan jenis yang dominan adalah ikan layang, tambang, kembung, selar, tongkol, cumi-cumi, kurisi, teri, manyung, layur, kakap, dan rajungan. Disamping itu juga ditunjang oleh keberadaan sebagian penduduk yang bertempat tinggal di sepanjang pantai tersebut bermata pencaharian sebagai nelayan, (dengan perincian Juragan sebanyak 4.322 orang, Pandego sebanyak 10.971 orang dan penduduk yang bermatapencaharian sambilan sebagai nelayan sebanyak 1.648 orang).
Pasar Kota Rembang |
Pasar Kota Rembang
Jumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Rembang saat ini adalah 20 buah, tersebar di seluruh kecamatan secara merata dan berkembang dengan pesat. Sedangkan jumlah minimarket yang ada di Kabupaten Rembang saat ini berjumlah 10 buah dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin ramainya perekonomian di Rembang. Selain itu Toko, Warung, dan Kios yang ada di Kabupaten Rembang jumlahnya mencapai 4200 unit lebih tersebar di hampir tiap dusun serta desa yang ada. Hal ini sangat positif karena sangat memudahkan bagi usaha apapun untuk memasarkan Produk Usahanya agar bisa di serap oleh masyarakat yang membutuhkannya. Kabupaten Rembang juga berada di jalur pantura yang menghubungkan kota Jakarta – Semarang – Surabaya, sehingga sangat memudahkan akses transportasi dan pengiriman barang.
Jumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Rembang saat ini adalah 20 buah, tersebar di seluruh kecamatan secara merata dan berkembang dengan pesat. Sedangkan jumlah minimarket yang ada di Kabupaten Rembang saat ini berjumlah 10 buah dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin ramainya perekonomian di Rembang. Selain itu Toko, Warung, dan Kios yang ada di Kabupaten Rembang jumlahnya mencapai 4200 unit lebih tersebar di hampir tiap dusun serta desa yang ada. Hal ini sangat positif karena sangat memudahkan bagi usaha apapun untuk memasarkan Produk Usahanya agar bisa di serap oleh masyarakat yang membutuhkannya. Kabupaten Rembang juga berada di jalur pantura yang menghubungkan kota Jakarta – Semarang – Surabaya, sehingga sangat memudahkan akses transportasi dan pengiriman barang.
Potensi Perikanan dan Kelautan Rembang
Kabupaten Rembang merupakan kabupaten dengan hasil perikanan laut terbesar di Jawa Tengah, baru selanjutnya diikuti Kabupaten Pati dan Cilacap. Produk kelautan merupakan andalan kabupaten ini dengan hasil lautnya yang disupply ke daerah lain di Jawa Tengah.
Hanya saja teknologi pengolahan hasil laut di Rembang masih harus ditingkatkan untuk pengembangan pasar yang lebih modern agar pasarnya bisa lebih luas lagi.
Potensi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang |
Potensi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang
Pada kesempatan diskusi dengan rekan-rekan dari BAPPEDA siang kami sangat berharap ke depannya ada upaya pemerintah daerah untuk pengembangan produk UMKM berbasis hasil laut, misalnya keripik ikan laut, kripik cumi dan sebagainya dengan teknologi vacuum frying dan pelatihan kemasan produk yang modern sehingga hasil produknya bisa kami bantu pemasarannya.
Pada kesempatan diskusi dengan rekan-rekan dari BAPPEDA siang kami sangat berharap ke depannya ada upaya pemerintah daerah untuk pengembangan produk UMKM berbasis hasil laut, misalnya keripik ikan laut, kripik cumi dan sebagainya dengan teknologi vacuum frying dan pelatihan kemasan produk yang modern sehingga hasil produknya bisa kami bantu pemasarannya.
Disperindagkop Kabupaten Rembang harus melakukan fasilitasi alat kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Rembang dalam hal teknologi vacuum frying dan pemanfaatannya untuk mengolah produk ikan laut yang melimpah di Kabupaten Rembang. Teknologi pengolahan ikan lainnya pun sangat terbuka untuk bisa mengoptimalkan produk ikan laut di Kabupaten Rembang.
Hasil laut Kabupaten Rembang antara lain: udang, cumi, kepiting (rajungan), berbagai macam ikan laut dan rumput laut. Produk olahan yang dikenal adalah ikan asin, petis udang dan petis ikan.
Potensi Kerajinan dan Mebel Kayu Jati
Kabupaten Rembang bagian selatan juga menyimpan potensi produksi untuk kerajinan dan mebel kayu jati, di samping juga potensi produksi untuk daun pintu dan kusen kayu jati. Produk dari Kabupaten Rembang ini memiliki harga yang sangat bersaing karena ongkos produksi yang masih murah.
Diperlukan sentuhan desain dan akses pemasaran untuk produk ini, pelaku UMKM yang masih kekurangan jejaring pemasaran perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah baik hal promosi maupun bimbingan pengembangan produksi.
Potensi Batik Lasem
Batik Lasem merupakan andalan Rembang untuk kerajinan batik, batik lasem memiliki ciri khas tersendiri sebagai batik pantura dan banyak peminatnya dari keturunan cina. Kerajinan ini selalu mendapatkan perhatian tersendiri dari pemerintah sehingga sering diikutkan dalam setiap pameran yang diadakan oleh pemerintah kabupaten maupun propinsi Jawa Tengah.
Batik Lasen |
Batik Lasem
Susah pasti pasar Batik Lasem adalah di luar kabupaten Rembang, sehingga perlu upaya kreatif yang harus dilakukan dalam melakukan promosi dan pemasaran batik khas Rembang ini. Kemitraan dan jejaring pemasaran harus terus dibangun secara berkesinambungan untuk memasarkan produk warisan leluhur ini.
Susah pasti pasar Batik Lasem adalah di luar kabupaten Rembang, sehingga perlu upaya kreatif yang harus dilakukan dalam melakukan promosi dan pemasaran batik khas Rembang ini. Kemitraan dan jejaring pemasaran harus terus dibangun secara berkesinambungan untuk memasarkan produk warisan leluhur ini.
Potensi Kuliner Kabupaten Rembang
Lontong Tuyuhan adalah kuliner khas Rembang yang sudah dikenal banyak orang dan seolah tidak menikmati kota Rembang jika tidak mampir di daerah ini. Letaknya di Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur atau di jalan Lasem - Pandan. Lontong dari daerah ini berbentuk khas dan disajikan dengan kuah santan opor ayam kampung.
Lebih khasnya lagi makanan ini dinikmati di tengah kebun tebu di depan dan belakan kios-kios Lontong Tuyuhan yang dilokalisasi di tempat tersebut. Tetapi makanan khas ini bisa didapatkan di Alun-Alun Rembang, jika tidak ada waktu harus menuju desa Tuyuhan. Dari banyaknya pedagang Lontong Tuyuhan, Pak Mujaeri yang paling dikenal.
Lotong Tuyuhan |
Lontong Tuyuhan |
Lontong Tuyuhan
Nasi Tahu dan Sate Srepeh juga merupakan makanan khas Rembang yang bisa dijumpai di berbagai tempat di Rembang. Pastinya cita rasa dari sate serepeh ini berbeda dengan sate ayam pada umumnya, dan inilah yang membuat sate ini menjadi khas milik kota Rembang dan disajikan sebagai pendamping dari nasi tahu Rembang. Nasi tahu dan Serepeh yang terkenal di Rembang adalah Pak No.
Nasi Tahu dan Sate Srepeh juga merupakan makanan khas Rembang yang bisa dijumpai di berbagai tempat di Rembang. Pastinya cita rasa dari sate serepeh ini berbeda dengan sate ayam pada umumnya, dan inilah yang membuat sate ini menjadi khas milik kota Rembang dan disajikan sebagai pendamping dari nasi tahu Rembang. Nasi tahu dan Serepeh yang terkenal di Rembang adalah Pak No.
Sate Sarepeh |
Nasi Tahu & Sate Serepeh Rembang
Makanan khas Rembang yang lain adalah Kelo Mrico, yaitu olahan ikan yang dipadu dengan labu siam dan merupakan sayur ikan kuah yang khas. Kelo mrico di Rembang yang terkenal adalah Kelo Mrico Bu Waji di Jl Pelabuhan, Dusun Tasik Agung Rembang.
Makanan khas Rembang yang lain adalah Kelo Mrico, yaitu olahan ikan yang dipadu dengan labu siam dan merupakan sayur ikan kuah yang khas. Kelo mrico di Rembang yang terkenal adalah Kelo Mrico Bu Waji di Jl Pelabuhan, Dusun Tasik Agung Rembang.
Kelo Mrico |
Kelo Mrico
Di samping itu, bagi penggemar makanan khas laut bisa mampir ke Rumah Makan Hien yang terletak di Jl Erlangga Rembang, Rumah Makan Maya yang terletak di Jl Gajah Mada, Rumah Makan Cabe di Jl Jend Sudirman dan Rumah Bu Joyo di Jl Untung Suropati.
Di samping itu, bagi penggemar makanan khas laut bisa mampir ke Rumah Makan Hien yang terletak di Jl Erlangga Rembang, Rumah Makan Maya yang terletak di Jl Gajah Mada, Rumah Makan Cabe di Jl Jend Sudirman dan Rumah Bu Joyo di Jl Untung Suropati.
Makanan khas lain yang bisa dijadikan oleh-oleh dari Rembang adalah dumbeg (clorot - kalo di Purworejo), minuman legen (siwalan) dan sirup kawis. Sirup kawis yang terkenal adalah Kawista Dewa Burung.
Tempat Wisata Di Rembang
Rembang merupakan salah satu daerah di
Jawa Tengah yang memiliki banyak sekali tempat wisata yang bisa
dikunjungi. Disana tersedia berbagai macam tempat wisata yang bisa
dikunjungi mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata religi, dan
masih banyak lagi wisata lainnya. Kali ini Wisatamu.com akan memberikan
berbagai informasi mengenai 5 Tempat Wisata Di Rembang yang harus Anda coba kunjungi. Berbagai informasi mengenai tempat wisata di Rembang bisa Anda lihat dibawah ini.
1. Makam Raden Ajeng Kartini
Tempat wisata pertama adalah Makam Raden
Ajeng Kartini. Makam ini menjadi tempat wisata di Rembang yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan. Disana terdapat makam yang menjadi makam
pahlawan wanita yaitu Raden Ajeng Kartini. Makam ini dijadikan tempat
wisata karena banyaknya wisatawan yang melakukan ziarah dan banyak juga
orang yang datang untuk melihat saksi sejarah dari perjuangan Raden
Ajeng Kartini. Letak dari tempat wisata Makam Raden Ajeng Kartini di
Desa Bulu, Kota Rembang. sehingga akses jalan ke tempat wisata yang satu
ini tidak begitu sulit.
2. Tempat Pengabdian Raden Ajeng Kartini
Selain makamnya, di kota rembang juga terdapat kamar pengabdian Raden Ajeng kartini. Disana Anda bisa melihat tulisan asli dari Raden Ajeng Kartini yang masih disimpan dan dijaga baik untuk dijadikan sejarah. Tempat yang satu ini menjadi saksi bisu dari perjuangan Raden Ajeng Kartini.
3. Petilasan Sunan Bonang
Tempat wisata di Rembang yang
selanjutnya adalah Petilasan Sunan Bonang. Tempat yang satu ini
merupakan salah satu tempat yang sudah dipercayai tempat peristirahatan
Sunan Bonang, salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di
tanah Jawa. Tempat wisata ini terletak 17 km dari Lasem. Sebagai sunan
besar, tempat yang satu ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan.
4. Pantai Kartini
Tempat wisata selanjutnya yang bisa Anda kunjungi adalah Pantai Kartini, di pantai yang satu ini Anda bisa bermain bersama dengan keluarga dirumah. Pantai yang satu ini juga sering digunakan untuk upacara adat. Untuk Anda yang pergi ke Pantai Kartini juga akan memperoleh kenangan selama menjelajahi tempat wisata di Rembang.
5. Pantai Caruban Lasem
Tempat wisata terakhir yang akan
diberikan adalah Pantai Caruban Lasem. Tempat wisata yang satu ini
merupakan tempat wisatadi Rembang yang masih asri dan natural. Akses
jalan menuju tempat wisata yang satu ini pun tidak sulit, bisa dilalui
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Daerahnya yang masih
natura, banyak pepohonan yang membuat pantai ini menjadi sejuk dan tidak
panas.
Bagaimana Mempromosikan Potensi Rembang ?
Membangun Rembang adalah menjadi tanggung jawab bersama terutama masyarakat Rembang sendiri, terutama generasi muda yang telah akrab dengan internet dan dunia blogging. Informasi Rembang harus mudah dan sering muncul di dunia maya untuk mengedukasi dunia lain terhadap potensi Rembang.
Semakin banyak blogger lokal yang bersedia menulis mengenai Rembang maka promosi Rembang akan semakin bagus, sebagaimana teman-teman blogger Yogyakarta membangun pariwisata Yogyakarta.
Ketika pemerintah daerah kabupaten Rembang berbicara ingin meningkatkan perdagangan dan investasi di Rembang, tetapi melupakan pembangunan pariwisata maka keinginan tersebut agak terasa berat mewujudkannya. Pariwisatalah yang nantinya akan memicu perdagangan di Rembang yang selanjutnya akan mengundang investasi dengan sendirinya.
Lantas bagaimana dengan infrastruktur pendukung ? Apakah pemerintah kabupaten Rembang sudah konsisten memenuhinya ? Pariwisata, perdagangan dan investasi membutuhkan dukungan infrastruktur kota yang memadai, mulai dari jalan raya, perkantoran, pasar, pelabuhan dan perlu dipertimbangkan adanya bandara di Rembang.
Terkait dengan pariwisata, tidak perlu terpaku pada obyek wisata alam karena saat ini justru wisata kreatif dan buatan bisa didesain sesuai dengan kemauan pasar. Tergantung bagaimana pengusaha di Rembang mampu mengembangkan kekayaaan potensinya untuk pariwisata, misalnya bagaimana membangun wahana wisata laut, dan sebagainya.
Semoga dengan tulisan ini banyak mata yang melihat dan menyadari potensi-potensi yang ada di Rembang, jika investor Jepang saja tertarik dengan potensi perikanan di Rembang pastinya investor lokal maupun asing juga akan tertarik membangunnya.
Komentar
Posting Komentar