Melengkapi tulisan sebelumnya, bersama ini kami berikan contoh business plan dari Mas Faizal Amin untuk usaha konveksi. Semoga contoh ini bisa bermanfaat bagi yang ingin mengawali usaha konveksi.
ANALISA
ANALISA
a. Analisa jenis usaha
Pasar
yang mudah dijangkau dan tidak banyak makan biaya angkut. Bisnis konveksi
sangat menjanjikan untuk menjadi pengusaha sukses. Saat ini banyak pedagang
grosir yang menjual berbagai jenis pakaian jadi di pasaran, motifnya
biasa-biasa saja(murah). Hal ini menjadi peluang potensial untuk membuka bisnis
konveksi yang bernuansa tradisional sampai yang mewah. Karena setiap orang
memiliki selera yang berbeda. kebanyakan pedagang hanya mengandalkan harga murah saja, namun kualitas bahan yang
digunakan tidak diperhatikan. Bisnis yang kami rencanakan ini akan membuat
konsumen tidak hanya puas dengan harga yang
relatif murah, namun konsumen juga akan puas dengan motif yang ditawarkan. sehingga konsumen akan menjadi loyal. Hal
ini akan di pantau dengan selalu mencari motif
yang lebih baru dan memperhatikan motif yang bagus
dan menarik.
b. Analisis lingkungan
1.
Permintaan industri
Melihat
tingginya permintaan produk pakaian jadi di pasar grosir menjadikan usaha kami akan berhasil dalam
waktu yang cukup pendek, karena melihat permintaan yang cukup tinggi dan tidak
hanya mendekati hari raya idul fitri permintaan semakin tinggi.
2.
Persaingan industri
Dilihat dari
pesaing didalam pasar grosir, persaingannya cukup tinggi, terutama para
industri rumahan di sekitar pasar yang dan industri dari luar kota seperti
pekalongan,solo dan jakarta yang kwalitas baik dengan harga lebih murah, mereka
meniru/membuat model yang sangat laris dipasaran dengan harga yang lebih murah.
3.
Lingkungan tenaga kerja
Perusahaan kami
membutuhkan tenaga penjahit yang profesional, dalam hal tenaga kerja penjahit
di kudus banyak SDM tersebut,sehingga tidak perlu gaji yang tinggi untuk gaji
karyawan cukup dengan Rp25.000 mereka sudah puas dengan gaji tersebut, sehingga
akan membuat biaya produksi kami lebih rendah.
RENCANA PRODUKSI
a.
Proses produksi sebuah gamis
- Kain soft jins dengan timbul bunga-bunga di proses dalam pemotongan.
- Kain yang telah di potong sesuai desain di bordil di dalam mesin bordil.
- Kain yang telah selesai di bordil di jahit sesuai desain dan di beri riesleting.
- Setelah selesai penjahitan dan pemasangan riesleting kemudian di obras agar mendapatkan kualitas yang rapi dan halus.
- Setelah itu penyetrikaan.
- Setelah selesai di setrika lalu di masukkan dalam plastik.
- Dan yang terakhir di ikat dengan tali, 1 ikat berisi 10 potong.
b.
Lokasi
Bentuk bisnis kami adalah bisnis konveksi yang
pendistribusiannya langsung ke pedagang grosir, kami merencanakan lokasi bisnis
kami dekat dengan pasar grosir dan dekat dengan penyedia bahan baku (kain,
benang, dll), dan mudah dijangkau oleh para karyawan kami.
c.
Lay out
Ruang penjahit
berukuran 40 x 30 meter untuk menampung 60 mesin jahit dan 6 mesin obras,
dengan duduk saling berhadapan para penjahit bekerja(ruang di belakang). Ruang
khusus mesin bordil dan karyawan berukuran 15x5 meter untuk menampung 1 mesin
bordil, 1 mesin bordil panjangnya 12 meter dan lebarnya 3 meter(ruang di
samping ruang jahit), Ruang pemotongan kain berukuran 20 x 20 untuk 4 karyawan
pemotong kain(ruang di belakang penjahit). Ruang penyimpanan barang yang sudah
siap kirim berukuran 5x5 meter(ruang di samping garansi mobil). Ruang
penyetrika dan pengemasan berukuran 5x5 meter(ruang disamping penyimpanan
barang). Ruang penyimpanan bahan baku kain, benang, kancing, dll berukuran 5x4
meter(ruang di samping penyetrika). Ruang istirahat, tempat makan siang dan
musola berukuran 40x30 meter. Ruang tim kreatif dan gambar bordil berukuran 6x4
meter untuk 3 orang. Garansi mobil pengiriman barang 3x2 meter (ruang di
depan). Tempat parkir untuk para karyawan berukuran 10 x 2 meter(didepan
garansi mobil) . Ruang kantor administrasi dan keuangan berukuran 5x4 meter untuk
2 orang karyawan.Jadi luas keseluruhan tempat produksi kami 1935 meter.
Bangunan perusahan bentuknya ada 2 lantai lantai 1 untuk produksi dan lantai 2
untuk istirahat, makan dan salat, di
setiap ruang terdapat kamar mandi.
d.
Rencana penjualan produksi
Kami mempunyai penjahit profesional 50 orang setiap orang minimal perhari 30 potong baju. Dengan menggunakan rumus forcast produksi=forcast penjualan+persediaan akhir, jumlah produksi perhari adalah 1500 potong baju, dengan forcast penjualan 1000, dan persediaan akhir per hari 500 potong, persediaan akhir ini dijual pada hari sabtu dan minggu dimana pada hari sabtu dan minggu para karyawan libur.
e.
Pemasok
Kami mempunyai 2 pemasok kain kanfas, soft jins, katun, dan
kain-kain yang bermotif baru dengan 1 pemasok benang (accecoris), pemasok
datang mengirim bahan tiap 3 hari sekali, setiap ada motif kain baru pemasok menawarkan dengan membawa
contoh motif kain baru tersebut. Jarak tempat produksi kami dengan pemasok
bahan tidak jauh masih dalam satu kota, sehingga kami tidak ada kekhawatiran
kehabisan bahan baku.
RENCANA PEMASARAN
RENCANA PEMASARAN
a. Analisis target pelanggan/ konsumen
Target pelanggan kami adalah para pedagang di pasar grosir,
dengan modal yang cukup besar perusahaan
kami masuk ke dalam pasar grosir, kami tidak membutuhkan pedagang (pelanggan)
yang banyak bagi kami cukup 10 pedagang, dengan daya beli 100 potong perhari
di setiap pedagang.
b.
Strategi penentuan harga
1.
Penentuan harga berdasarkan Biaya Produksi
Harga kami tentukan dengan menghitung semua biaya produksi per potong ditambah Rp 5000, misal semua bahan dan biaya produksi adalah Rp 50.000 harga jualnya menjadi Rp 55.000 perpotong.
2.
Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan
Namun pada 2 bulan sebelum hari raya idul fitri keuntungan per
potong kami tingkatkan menjadi Rp7000, karena semakin banyaknya permintaan.
c.
Strategi promosi
1.
Penjualan personal (Personal Selling)
Dengan secara personal kami melakukan penjualan dengan tidak
banyaknya konsumen yang kami rencanakan, dengan membawa beberapa contoh produk
kami menawarkan langsung pada calon pelanggan atau konsumen kami.
2.
Hubungan Masyarakat (publik relation)
Promosi kami juga dengan mengenalkan,membangun citra produk dan
memberi kesan yang baik pada masyarakat lewat jejaring sosial face book, untuk
masalah membeli bisa datang ke pelanggan kami yang ada di pasar grosir. Dengan
seperti itu kami bisa lebih menghemat biaya promosi, karena di face book
promosinya gratis.
d.
Strategi Distribusi
1.
Saluran Langsung
Melakukan transaksi secara langsung pada pelanggan dengan perantara
pemasaran. Barang kami yang sudah siap kirim kami distribusikan ke pasar
grosir, model pendistribusiannya kami menjual secara grosir, kami tidak
memberikan barang di semua pedagang
namun kami memberikan barang pada tiap blok, tiap blok hanya ada 2 kios atau
pedagang, tujuannya adalah meningkatkan keuntungan, dan menghindari banyaknya
persaingan antar pedagang.
e.
Strategi produk
1. Fleksibilitas produk
Fleksebilitas produk yang akan menciptakan variasi-variasi atas
berjalannya waktu, sesuai trend dan dari permintaan konsumen atau pelanggan.
Dan juga membuat variasi-variasi produk dengan ber experimen yang dilakukan
oleh tim kreatif.
RENCANA KEUANGAN
RENCANA KEUANGAN
a.
Biaya pembelian mesin:
- Mesin pemotong kain 4 unit per unit Rp 400.000 = Rp1,6jt
- Membeli mesin jahit sebanyak 60 mesin per unitn Rp1.500.000 = Rp90jt
- Mesin obras sebanyak 4 unit, per unit nya Rp 2.000.000 = Rp8jt
- Mesin pasang kancing 2 unit Rp 600.000 = Rp1,2jt
- Mesin bordil 1 unit = Rp 190jt
- 1 unit Komputer untuk gambar bordil= Rp4jt
- Jumlah keseluruhan = Rp 294.800.000
b.
Biaya operasional per bulan
- Biaya tagihan listrik perbulan = Rp 1.500.000
- Biaya penyusutan mesin 10% = Rp 29.480.000
- Biaya transportasi (solar) untuk pengiriman barang per hari = Rp 50.000
- Biaya makan siang perhari untuk 70 karyawan Rp5000 x 70 = Rp 350.000
- Gaji satpam dan clining service = Rp 6.400.000
- Gaji karyawan jahit Rp30.000 x 50 = Rp 1.500.000
- Gaji karyawan obras Rp20.000 x 4 = Rp 80.000
- Gaji karyawan penyetrika dan pengemasan Rp 20.000 x 4 = Rp 80.000
- Gaji tim kreatif dan desain gambar bordil Rp 40.000 x 4 = Rp160.000
- Gaji karyawan potong kain Rp 30.000 x 4 = Rp120.000
- Gaji sopir = Rp 40.000
- Gaji marketing Rp50.000 x 2 = Rp 100.000
- Gaji karyawan administrasi = Rp 50.000
Jumlah
keseluruhan = Rp 2.530.000
Jumlah
keseluruhan perbulan, x 20 = Rp 87.980.000
c.
Biaya bahan baku
- 1pis kain Rp 1.700.000 x 28 = Rp 47.600.000
- Harga 1 benang Rp1500, x 375 = Rp 562.500
- Biaya bordil per potong Rp 4000 , x 1500 = Rp 6.000.000
- Riesleting 1 = Rp500, x 1500 = Rp 750.000
- Kemasan 1 potong Rp200, x 1500 = Rp 300.000
- Jumlah keseluruhan dikali 20 hari kerja = Rp1.104.250.000
d.
Jumlah biaya perbulan secara keseluruhan
- Jumlah biaya bahan baku = Rp1.104.250.000
- biaya operasional = Rp 87.980.000 )+
- Jumlah keseluruhan = Rp 1.192.230.000
e.
Arus kas penerimaan per hari
- Rata-rata harga jual barang kami adalah = Rp 50.000
- 1000 potong x Rp50.000 = Rp50jt, x 30 hari = Rp1.500.000.000
- Dikurangi semua biaya pengeluaran = Rp 1.192.230.000-
- Keuntungan perbulan kami = Rp 308.230.000
RENCANA PERSONALIA
Spesifikasi pekerjaan karyawan
Spesifikasi pekerjaan karyawan
a.
Marketing (2 marketing) bertugas sebagai berikut:
1.
Menawarkan produk pada konsumen.
2.
Bertanggung jawas atas semua pembayaran barang.
3.
Menentukan harga yang lebih spesifik.
4.
Menentukan nilai lebih pada setiap produk.
5.
Menampung semua keluhan dan masukan dari pelanggan.
6.
Melaporkan pada tim kreatif tentang kekurang produk.
7.
Melaporkan semua penerimaan uang, pada bagian keuangan.
b.
Tim kreatif (3 orang) bertugas sebagai berikut:
1.
Membuat gambar-gambar bordil
2.
Membuat desain baru
3.
Mencari produk yang lebih unik dan menarik
4.
Memperbaiki desain, yang dilaporkan marketing ada kekurangan.
c.
Bagian keuangan (2 orang) bertugas sebagai berikut:
1.
Mencatat semua keluar masuk nya uang
2.
Memberikan upah pada semua karyawan
3.
Mengabsen untuk semua karyawan
4.
Menyiapkan dana untuk pengeluaran per hari maupu per bulan
d.
Pemotong kain (4 orang)bertugas :
1.
Memotong kain sesuai pola yang telah di buat tim kreatif
e.
Operator mesin bordil (3 orang, tiap 8 jam ganti) bertugas:
1.
Menjalankan mesin
2.
Menyesuaikan potongan kain yang telah di potong sesuai pola
f.
Penjahit (50) bertugas :
1.
Menjahit kain yang telah di potong sesuai desain
2.
Memasang riesleting
g.
Pengobras (5 orang) bertugas :
1.
Mengobras semua jahitan yang telah selesei di jahit dan dipasang
riesleting
2.
Membersihkan sisa-sisa benang jahitan dan bordil
h.
Penyetrika (4 0rang) bertugas:
1.
Menyetrika baju yang telah di obras
2.
Melipat baju dengan rapi
3.
Memasukkan kedalam plastik
4.
Mengikat dengan tali baju-baju yang telah di masukkan kedalam
palstik
i.
Sopir (1 orang)bertugas:
1.
Mengantar barang ke pasar grosir
2.
Merawat mobil pengiriman barang
3.
Membantu mengangkat barang ke tempat pedagang
j.
Satpam (3 orang) bertugas
1.
Menjaga keamanan lingkungan pabrik pada siang dan malam hari
k.
Cleaning service (5 orang) bertugas:
1.
Membersihkan ruang kerja setelah dan sebelum para karyawan mulai
kerja
RENCANA STRATEGI
a.
Strategi persaingan
1. Focus dengan kwalitas yang lebih baik
Suatu cara untuk memenangkan persaingan khususnya pada konveksi
adalah dengan membandingkan produk yang di hasilkan dengan produk pesaing.
Dalam hal ini keunggulan produklah yang akan membedakannya dari produk pesaing.
Kami menggunakan strategi kwalitas barang yang bagus, desain sesuai trend,
unik, menarik, cantik, dan jahitan yang
rapi untuk bersaing dengan konveksi lain.
2.
Penentuan harga prestise
Menggunakan harga diatas pesaing karena mempunyai keunggulan
tersendiri dan untuk meraih kesan terbaik dari pesaing-pesaing lain.
b.
Strategi pengembangan wilayah pemasaran
Wilayah pemasaran akan direncanakan di perluas ke luar kota, seperti di surabaya disana ada pasar grosir besar yaitu di pasar kapasan. Dengan model titip barang dan bayarnya menggunakan bilyet giro para pedagang akan lebih tertarik untuk mencoba produk kami, tapi setelah produk kami laku dipasaran Surabaya kami akan memberlakukan model cash, tidak menggunakan bilyet giro lagi, ada uang ada barang.
c. Strategi pengembangan produk
1. Strategi pengembangan produk baru
Produk baru dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan
pasar dan dengan selalu mengikuti trend yang ada, dengan melihat dan mengikuti
pameran- pameran busana. Tim kreatif yang bertanggung jawab atas pengembangan
produk, tetapi kami tidak hanya mengandalkan tim kreatif saja untuk
mengembangkan produk kami, tapi kami juga menerima masukan dari para pelanggan
tentang produk-produk yang lebih bagus, unik, menarik, dan cantik. Selain itu
kami selalu menjaga kwalitas jahitan dan kemasan untuk menjaga nama merek kami.
Izin copas...
BalasHapus