Sumber: MaxManroe.Com
Si Anak Singkong, begitu panggilannya
saat ia masih kecil. Panggilan ini diberikan oleh teman-temannya karena
ia adalah seorang anak kampung. Siapakah dia? Ya dia adalah Chairul
Tanjung, seorang miliarder dari kesuksesan bisnisnya yang juga pernah
menjabat sebagai menteri di negeri ini. Bagaimana ia bisa sesukses itu?
Dari mana modal yang ia peroleh untuk
membangun dan mengembangkan bisnisnya yang kini terdiri dari beberapa
perusahaan besar? Sebagai seorang pebisnis tentu saja kesuksesan
bisnisnya tak diperolehnya secara instan. Sebuah perjuangan yang amat
keras dan kekuatan besar untuk menghadapi beratnya tantangan yang ada
inilah yang membuat bisnisnya sukses.
Dari segi modal, Chairul Tanjung
memulainya dengan keadaan yang terbatas dari uang sakunya sendiri, bukan
dari pinjaman atau warisan orangtuanya. Lalu seperti apakah perjalanan
bisnis Chairul Tanjung yang kemudian membawanya pada kursi menteri?
Berikut ulasannya.
Munculnya Jiwa Bisnis
Jiwa bisnis Chairul muncul saat ia
kuliah di Universitas Indonesia. Tingginya biaya kuliah dan keadaan
ekonomi orangtuanya yang kurang baik memicu munculnya jiwa bisnis di
dalam diri Chairul Tanjung.
Untuk membiayai kuliahnya itu, maka ia
berjualan buku kuliah stensilan dan kaos. Setelah modalnya cukup,
Chairul lalu membuka usaha fotocopy di sekitar kampusnya. Usaha lain
yang pernah dikelolanya saat masih kuliah juga adalah toko peralatan
kedokteran dan laboratorium di daerah Senen, Jakarta Pusat.
Mengalami Jatuh BangunSeperti para pebisnis sukses yang lain, beberapa bisnis yang dibuka oleh Chairul Tanjung juga tak luput dari keadaan yang buruk. Usaha yang jatuh bangun sudah sangat akrab dengan pria kelahiran 16 Juni 1962 ini. Keadaan itu sudah dialami Chairul sejak ditutupnya bisnis toko peralatan kedokterannya di Senen karena bangkrut.
Setelah itu, PT. Pariarti Shindutama
yang dirintisnya bersama tiga temannya juga harus Chairul tinggalkan
karena perbedaan visi. Namun kegagalan demi kegagalan yang dialami itu
tidak lantas membuatnya patah arang. Jatuh bangun bisnisnya ini justru
menjadikan dirinya semakin terpacu untuk sukses dan berkembang.
Menjadi Salah Satu Orang TerkayaSelepas dari PT. Pariarti Shindutama, Chairul memulai lagi bisnisnya sendiri dan mengarahkan fokusnya pada bisnis inti yaitu keuangan, properti dan multimedia. Langkah besar dimulainya saat ia mengakusisi Bank Karman menjadi Bank Mega. Inilah cikal bakal yang menjadikannya ia kaya raya dan menjadi orang terkaya.
Di bawah Para Group, Chairul memiliki
Para Inti Holdindo yang membawahi beberapa subholding yaitu Para Inti
Propertindo (properti), Para Global Investindo (bisnis keuangan), dan
Para Inti Investindo (bidang media dan investasi).
Di bidang finansial ia memiliki Asuransi
Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega
Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Para
Group juga memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion,
Trans Lifestyle, dan Trans Studio di bidang penyiaran dan multimedia.
Sedangkan di bidang properti
dan investasi sendiri, Grup Para membawahi Para Bandung
propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah
Propertindo. Pada awal 2010, Para Group membeli 40 persen saham
Carrefour yang ditandatangani di Perancis pada tanggal 12 Maret 2010.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Para Group diganti menjadi CT Corp oleh
Chairul Tanjung.
Pada tahun 2010 itu, Chairul Tanjung
masuk menjadi salah satu orang terkaya di dunia asal Indonesia versi
majalah Forbes. Pada tahun 2011, karena nilai kekayaannya yang mencapai
2,1 Milyar Dolas AS ini namanya dinobatkan Forbes di peringkat 11 orang
terkaya di Indonesia. Kini, Chairul Tanjung dengan perusahaannya yang
semakin melejit menempatkan dirinya di posisi 5 besar daftar orang
terkaya di Indonesia.
Menjadi Menteri Perekonomian
Suksesnya Chairul Tanjung di dunia
entrepreneur, mengantarkan dirinya pada karir baru di dunia
pemerintahan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16
Mei 2014 menunjuk Chairul sebagai Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian yang menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014, Chairul Tanjung
kemudian dilantik di Istana Negara oleh Presiden pada hari Senin, 19
Mei 2014.
Komentar
Posting Komentar