Indonesia menempati radar utama dalam bisnis dan investasi Norwegia ke
manca negara. Peluang bagi perusahaan-perusahaan Norwegia memperluas bisnisnya
di Indonesia sangat terbuka. Fakta ini mengemuka dalam dialog bisnis bertema “An Indonesian Business Discussion” yang
digagas KBRI Oslo, Selasa, 7 Juni 2016 yang dibuka oleh Kuasa Usaha a.i. KBRI
Oslo, Heru Prayitno mewakili Duta Besar RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto.
Duta Khusus Indonesia untuk Perdagangan dan Investasi, Sony Subrata
membahas peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia bersama para wakil dari
13 perusahaan papan atas Norwegia di bidang kemaritiman, perkapalan, perikanan,
energi baru dan terbarukan, transportasi energi, infrastruktur, eksplorasi
migas dan pupuk.
Hadir pula dalam diskusi wakil-wakil dari Kementerian Luar Negeri
Norwegia, Innovation Norway (Lembaga Promosi Inovasi dan Investasi Norwegia)
dan Unit Khusus Bank Sentral Norwegia yang mengelola Dana Minyak.
Secara umum, para wakil dunia usaha Norwegia mengapresiasi
langkah-langkah progresif yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir, khususnya dalam meningkatkan iklim bisnis dan investasi.
Kendati demikian, Pemerintah Indonesia diminta untuk terus memperkuat
penegakan hukum, kepastian regulasi dan pembangunan infrastruktur bagi dunia
usaha. Upaya pemberantasan korupsi perlu terus dikedepankan.
Perusahaan-perusahaan Norwegia yang hadir pada acara ini sangat relevan
dengan program-program pembangunan Pemerintah Indonesia yang memprioritaskan
pengembangan infrastuktur di bidang energi, kemaritiman dan perikanan.
Di antara perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia, mereka sangat
antusias untuk memperluas bisnisnya. Sedangkan beberapa yang belum, menyatakan
telah lama melirik Indonesia.
Diskusi ini diakui menjadi forum yang tepat dalam memberikan update
mengenai perkembangan terkini di tanah air dan dialog untuk memberikan masukan
bagi perbaikan kebijakan dan regulasi bagi Pemerintah.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh KBRI Oslo ini merupakan tindak
lanjut dari pertemuan bilateral antara Menlu RI dengan Menlu Norwegia di
Jakarta, pada tanggal 30 Mei 2016. Dalam pertemuan dimaksud kedua Menlu sepakat
untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Keduanya juga sepakat
menempatkan kerja sama kemaritiman, perikanan dan energi sebagai bidang-bidang
prioritas.
Sementara itu, kunjungan Duta Khusus Sony Subrata merupakan bagian dari
kelanjutan lawatan Presiden RI Joko Widodo ke Eropa beberapa waktu yang lalu.
Presiden Jokowi menginginkan upaya-upaya keras untuk menarik para investor dari
negara-negara Nordic, termasuk Norwegia.
Dalam kesempatan lain secara terpisah, Dubes Yuwono
menyampaikan bahwa, kegiatan KBRI Oslo seperti ini merupakan salah satu bentuk
diplomasi ekonomi dimana Perwakilan RI harus berkontribusi dalam memperkuat
kerja sama di berbagai bidang, menarik ekspertise
dan keunggulan dari negara akreditasi untuk pembangunan Indonesia.
Norwegia merupakan salah satu negara di wilayah Nordik
yang memiliki teknologi maju di bidang budidaya perikanan, eksplorasi minyak,
energi baru dan terbarukan serta kemaritiman. Norwegia juga memiliki Dana
Minyak terbesar di dunia yang nilainya pada saat ini sekitar USD 900 milyar. Dana ini diinvestasikan
keluar negeri dalam bentuk fixed income,
government bonddan real estate. Di Indonesia,
Norwegia menginvestasikan Dana Minyaknya sekitar USD 3 milyar.
Kedua negara memiliki
Kemitraan Dinamis dan Komisi Bersama mengenai Kerjasama Bilateral untuk memajukan
kerjasama di berbagai bidang. RI-Norwegia juga
memiliki mekanisme dialog diantaranya di bidang energi, HAM dan kebijakan
keamanan.
Komentar
Posting Komentar