Label produk merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menguatkan branding usaha Anda dalam persaingan bisnis yang semakin
ketat. Keberadaannya menjadi semacam tanda pengenal sekaligus pembeda
dari kompetitor. Melalui label produk, Anda dapat menyampaikan informasi
mengenai brand, kualitas, legalitas, kode produksi, petunjuk, dan
lain-lain.
Bayangkan, jika anda seorang pemilik usaha keripik tempe yang sedang
naik daun dan Anda tidak memiliki merk/brand. Tiba-tiba, ada kompetitor
datang dan bergerak di bidang yang sama, sehingga market pun terbagi.
Tentu saja hal ini akan dapat menurunkan penjualan keripik tempe Anda,
karena konsumen tidak dapat membedakan antara produk anda dengan produk
kompetitor.
Lain halnya, apabila produk Anda memiliki merk/brand dan dilengkapi
dengan label produk. Maka, konsumen tidak akan mudah berpaling ke produk
lain yang sejenis, karena mereka telah percaya pada merk/brand Anda,
sekaligus telah merasakan kualitas rasa keripik tempe anda. Hal ini
menunjukkan pentingnya label produk bagi bisnis anda.
Kini, konsumen semakin cerdas dan memiliki pola pikir yang kritis
terhadap produk yang akan dikonsumsinya. Apabila dahulu, konsumen tidak
begitu menyadari informasi yang ada pada label produk, namun kini mereka
akan menyempatkan diri membaca info tersebut. Secara umum, ada 7 hal yang diperhatikan konsumen
saat mereka membaca label produk olahan pangan. Apabila Anda memiliki
produk makanan, pastikan tidak lupa mencantumkan hal berikut.
1. Nama pangan olahan
2. Berat bersih
3. Nama dan alamat produsen atau distributor
4. Daftar bahan yang digunakan atau komposisi
5. Nomor pendaftaran pangan
6. Keterangan kadaluarsa
7. Kode Produksi
Selain itu, untuk melengkapi info diatas, anda juga perlu menambahkan data-data berikut.
1. Keterangan kandungan gizi
2. Tulisan Halal
3. Keterangan petunjuk penyimpanan
4. Peringatan.
Lalu, bagaimana caranya membuat design label produk
yang berkualitas? Pada dasarnya, tidak ada aturan baku dalam pembuatan
label sebuah produk. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui
ketika merancang sebuah design label produk agar hasilnya lebih baik
dan pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan.
1. Pemilihan Software Desain yang Tepat
Saat ini, banyak sekali software desain yang dapat Anda gunakan untuk membuat design label produk, diantaranya adalah Adobe
Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Indesign, CorelDraw, PagePlus, Xara
Designer Pro, Microsoft Publisher, GIMP, InkSpace, Microsoft Publisher, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Anda bebas menggunakan salah satu software diatas yang Anda rasa
nyaman dan mudah dalam penggunaannya. Hal yang paling penting adalah software tersebut nantinya dapat menyimpan file desain anda dalam bentuk EPS atau PDF.
Saran Kami, gunakan software pengolah grafik vector, seperti Adobe Illustrator untuk meminimalisir pecahnya gambar dan masalah “missing font” ketika file desain anda harus dibuka komputer lain.
2. Pemilihan Warna
Pemilihan warna menjadi hal yang penting dalam proses pembuatan
design label sebuah produk. Karena, kesalahan pemilihan warna akan
membuat produk Anda “tenggelam” diantaranya banyaknya pesaing. Jika Anda
merasa perlu, lakukan riset terhadap label produk para kompetitor
sebelum Anda menentukan warna untuk label Anda.
Meski tidak selalu menjadi warna pilihan terbaik, namun pemilihan
warna kuning dan merah seringkali menjadi prioritas, karena kedua warna
ini dianggap sebagai warna yang “mendesak” konsumen untuk membeli.
3. Warna Spot vs Warna Proses
Pemilihan menggunakan warna spot atau warna poses, biasanya terkait
dengan proses pencentakan dan berimbas pada harga. Sebelum anda memilih
untuk menggunakan warna spot atau warna proses, sebaiknya anda ketahui
terlebih dahulu perbedaan dari kedua jenis warna tersebut.
Warna spot yang dikenal juga dengan sebutan warna spesial adalah
warna tunggal dan solid. Anda dapat menggunakan warna spot, apabila anda
menginginkan warna-warna yang lebih terang dan tidak dapat dihasilkan
oleh warna proses.Warna spot biasa digunakan sebagai “Brand Colour” dan
keamanan produk.
Sementara itu, warna proses adalah warna campuran yang terdiri atas warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black, sehingga seringkali disingkat CMYK. Warna proses juga dikenal dengan sebutan Full Colour.
Jika anda menginginkan desain gradasi atau penggunaan foto pada label
produk, maka anda harus menggunakan warna proses dalam pencetakannya.
4. Jenis Huruf
Pemilihan jenis huruf juga tidak kalah pentingnya dari pemilihan
warna. Anda bebas berkreasi dengan menggunakan ribuan jenis huruf, namun
Anda harus tetap mempertimbangkan keterkaitan jenis huruf dengan bidang
usaha yang Anda miliki. Misalkan saja, jika anda bergerak di bidang
otomotif, maka anda dapat menggunakan jenis huruf yang tebal atau jenis
huruf yang melambangkan ketangguhan dan tahan lama. Selain itu, anda
juga harus memastikan bahwa teks tersebut mudah dibaca.
5. Nama Produk/Perusahaan
Ini adalah porsi terpenting yang harus anda tonjolkan dan perlihatkan
pada konsumen. Salah satu tujuan pembuatan label produk adalah
memperkenalkan dan memperkuat branding. Pastikan bahwa label produk anda
lebih terlihat oleh mata konsumen sehingga mereka dapat dengan cepat
menemukan produk anda yang terpajang di rak.
6. Informasi Kontak
Selain desain yang menjual, penambahan informasi kontak perusahaan
juga dapat memberikan hasil positif terhadap angka penjualan. Pada saat
ini, dimana orang-orang semakin banyak yang memanfaatkan media social di
internet, maka sebaiknya informasi kontak yang anda cantumkan pada
label produk juga mencantumkan akun Facebook, Twitter, dan lain-lain.
7. Memilih Bahan Label
Pada dasarnya, memilih bahan untuk label produk haruslah disesuaikan
dengan produk itu sendiri. Untuk produk makanan misalnya, apabila
makanan tersebut berminyak, sebaiknya gunakan bahan dari plastik. Dengan
demikian, minyak dari makanan tidak akan bercampur dengan tinta tulisan
pada label. Sayangnya, dari sisi harga, bahan label dari plastik masih
tergolong mahal.
Sedangkan untuk produk tekstil, anda dapat menggunakan bahan dari
kertas atau kain, yang lebih menguntungkan dari sisi harga, karena
murah. Bahan label dari kertas juga lebih memudahkan dalam perancangan
bentuk.
Selain itu, pemilihan bahan label
juga harus memperhatikan desain dan proses pencetakan. Sekadar saran,
apabila anda memilih bahan label produk yang bertekstur, maka jangan
menggunakan font berukuran kecil pada desain anda, karena saat
pencetakan akan terkendala oleh tekstur bahan. Begitu juga dengan desain
yang menggunakan bayangan. Ingat, tidak semua bahan dan metode
pencetakan dapat mengimplementasikan desain yang anda buat. Sebaiknya,
konsultasikan terlebih dahulu desain dan bahan label yang anda pilih
pada percetakan.
8. Memilih Gambar/Grafis
Anda tentu masih ingat ungkapan “Sebuah gambar bermakna 1000 kata”,
bukan? Nah, ungkapan ini dapat anda implementasikan pada label produk
anda untuk mem-boost efek WOW.
Untuk memenuhi kebutuhan gambar/grafis, anda tidak harus mengeluarkan
biaya yang besar, karena di internet, cukup banyak website microstock (123RF, iStockPhoto, Dreamstime, BigStock,
dan lain-lain) yang menyediakan ribuan gambar, baik foto maupun
ilustrasi vector. Asyiknya lagi, Anda dapat memperoleh gambar/grafis itu
dengan harga murah. Ketika anda memutuskan untuk menggunakan
gambar/grafis dari website microstock tersebut, jangan lupa untuk selalu memeriksa lisensi serta pembatasan penggunaan yang menyertainya.
9. Bleed atau Tanpa Bleed
Istilah Bleed digunakan untuk menyatakan daerah pinggir area
gambar/cetak/desain yang memiliki fungsi untuk meminimalisir
ketidakakuratan proses pemotongan sekaligus menghindari hasil cetak yang
tidak rapi.
10. Bentuk dan Ukuran label
Pada sebagian produk, penentuan bentuk dan ukuran label produk
sepenuhnya tergantung pada kemasan produk yang ada. Pada tahap ini, anda
dapat merancang label produk anda dengan bentuk bintang, persegi
panjang, kotak, oval, lingkaran, segitiga, dan bahkan bentuk hati.
Anda juga dapat merancang desain untuk label tunggal atau label dua
sisi (depan dan belakang). Kelebihan dari desain dua sisi adalah
keleluasaan anda dalam menonjolkan merk/brand anda di bagian depan dan
meletakkan bagian teks atau penjelasan di bagian belakang. Yang pasti,
apapun bentuk dan ukuran label produk anda, tetap fokuskan pada
merk/brand agar dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen.
11. Glossy vs Matte
Ketika semua proses telah selesai kita lakukan, masih ada satu proses
terakhir yang akan membuat label produk anda terlihat lebih
berkualitas, yaitu proses finishing menggunakan teknik Glossy
(mengkilap) atau Matte (tidak mengkilap).
Tentu saja perbedaan diantara keduanya juga akan berimbas pada harga
pembuatan label produk. Tapi, jika anda dapat melihat “big picture” dari
produk anda di masa depan, maka memilih Glossy sebagai finishing label
produk, sama halnya dengan menginvestasikan modal anda untuk sesuatu
yang lebih menguntungkan nantinya.
12. Barcode
Barcode yang berbentuk rangkaian bar hitam dan spasi putih dalam
setiap kemasan atau label produk, memiliki fungsi untuk mengefisienkan
pendataan jumlah belanja. Barcode merupakan bagian dari label yang
memberitahu scanner elektronik mengenai informasi dari produk Anda.Untuk
mendapatkan barcode, anda harus mengajukan aplikasi khusus kepada GS1,
sebuah organisasi yang bertugas untuk memberikan angka unik bagi setiap
produk.
Tentu saja, seperti kalimat di awal yang mengatakan bahwa tidak ada
aturan baku untuk membuat sebuah label, tips yang kami sampaikan dalam
artikel ini masih dapat Anda eksplorasi pada design label produk
makanan, minuman atau apapun sesuai bidang bisnis Anda. Setidaknya, kini
Anda telah mengetahui cara membuat label produk yang lebih berkualitas
dan siap untuk memenangkan persaingan. Berdasarkan tips yang telah kami
berikan, kini saatnya Anda menentukan jasa desain yang tepat untuk
mendesain label produk Anda. Bila Anda masih belum yakin dengan design
label produk yang akan Anda buat, Sribu.com siap membantu Anda dengan memberikan beragam pilihan desain sesuai dengan yang Anda inginkan.
Komentar
Posting Komentar