Modal Investasi |
Ketika UMKM sulit mengakses pembiayaan dari perbankan, maka kami berupaya mencari alternatif lain untuk pembiayaan UMKM, yaitu pembiayaan dari investor.
Sebenarnya peluang untuk investasi di usaha skala UMKM sangat besar, sebagai contoh yang sudah berhasil adalah sistem waralaba (franchise). Tetapi tidak semua jenis usaha cocok untuk di-waralaba-kan, ada banyak usaha produksi (manufaktur) yang kurang cocok dengan sistem waralaba.
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami ingin sekali memberikan panduan awal kepada teman-teman UMKM dalam mencari investor. Sebelumnya kami perlu informasikan bahwa peluang investasi sangat besar, mengingat banyak orang yang memiliki modal tetapi tidak tahu harus berbisnis apa, sementara jika dana tersebut didepositokan di bank hasilnya tidak seberapa jika dibandingkan jika untuk usaha.
Berikuta adalah beberapa hal yang perlu dilakukan oleh teman-teman UMKM jika ingin mendapatkan investor untuk usahanya:
1. Presentasikan Sebuah Bisnis yang Prospektif, Bukan Sekedar Ide
Tahapan paling sulit bagi UMKM adalah membangun sebuah konsep bisnis yang prospektif, yang didalamnya sudah terjabarkan semua komponen bisnis yang mengarah kepada suksesnya suatu bisnis. Sebuah business plan yang didalamnya sudah termasuk bisnis model yang akan dijalankan. Bagaiman dalam bisnis plan tersebut pelaku usaha harus mampu memaparkan apa yang akan menjadi value proposition dari bisnis anda (apa yang membuat bisnis ada dicari pelanggan), peluang pasarnya, kondisi persaingan, kemampuan daya saing bisnis anda, strategi pemasarannya, bagaimana organisasi pengelolaannya dan bagaimana dengan SDM yang akan menanganinya.
Presentasikan Bisnis Anda |
Investor mendengar banyak ide setiap hari. Sebagian besar tidak layak menjadi sebuah bisnis. Rencana bisnis saja tidak cukup menarik minat para pemodal, oleh sebab itu apa yang sudah kami jelaskan di atas perlu dipertimbangkan masak-masak.
2. Tunjukkan Kinerja Keuangan (Cash Flow) Anda
Tunjukkan Kinerja Keuangan (Cash Flow) Anda Kepada Investor |
Bahkan ketika jumlahnya belum banyak, setidaknya tampilkan kalau
perusahaan punya uang untuk memajukan kepentingan investor. Para pemodal
ingin tahu Anda tidak hanya mencari uang, tapi juga memiliki dana untuk
pertumbuhan bisnis.
Investor paham dengan logika umum, Anda harus menghabiskan uang untuk menghasilkan uang. Tapi mereka ingin memastikan uang yang ditanamkan tidak untuk operasional perusahaan semata, seperti sewa kantor dan membayar gaji pegawai.
Anda juga pasti tidak mau di dalam posisi tidak memiliki uang tunai sama sekali. Celah seperti ini bisa dimanfaatkan para pemodal untuk mendapatkan kontrol lebih besar.
3. Ketahui Apa yang Menjadi Kebutuhan dan Keinginan Anda
Investor paham dengan logika umum, Anda harus menghabiskan uang untuk menghasilkan uang. Tapi mereka ingin memastikan uang yang ditanamkan tidak untuk operasional perusahaan semata, seperti sewa kantor dan membayar gaji pegawai.
Anda juga pasti tidak mau di dalam posisi tidak memiliki uang tunai sama sekali. Celah seperti ini bisa dimanfaatkan para pemodal untuk mendapatkan kontrol lebih besar.
3. Ketahui Apa yang Menjadi Kebutuhan dan Keinginan Anda
Mengetahui Apa yang Anda Butuhkan dari Investor |
Nah, kadang hal yang sederhana ini justru menjadi hal yang sulit disampaikan kepada investor, banyak pengalaman yang kami hadapi ketika mempertemukan pelaku usaha dengan investor, yang mereka kesulitan menjawab apa yang sebenarnya mereka butuhkan saat ini.
Investor akan menilai bahwa pelaku usaha tidak "memahami" apa yang telah dia lakukan ketika pelaku usaha tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut di atas, sehingga mengurangi minat investor untuk berinvestasi pada usaha anda.
Mampu menyajikan apa yang anda inginkan dan butuhkan dalam bentuk skema dan grafis yang mudah dipahami akan menjadi sebuah keuntungan. Sebuah roadmap perjalanan bisnis anda ke depa merupakan kunci untuk membuka betapa prospektifnya bisnis anda untuk investor.
4. Ketahui Apa yang Menjadi Kebutuhan dan Keinginan Investor
Mengetahui Kebutuhan dan Keinginan |
Tidak bisa dipungkiri bahwa yang dibutuhkan oleh investor adalah "profit" dalam jangka pendek, terlepas dalam perjalanan bisnis nanti mereka akan berubah pemikiran untuk bisnis jangka panjang.
Bagaimana anda menyajikan perhitungan bisnis yang menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang yang dilengkapi dengan strategi dan program kerja yang "rasional" merupakan cara yang efektif untuk menyakinkan investor.
5. Lakukan Riset Terhadap Investor yang Dibutuhkan
Setelah tahu apa yang Anda inginkan dan butuhkan, saatnya melakukan
penelitian awal tentang jenis investor yang tepat. Setiap investor pasti
meneliti Anda, melalui situs, sosial media, dan publikasi lainnya.
Jadi, pastikan Anda melakukan hal serupa.
Meluangkan waktu mempelajari calon investor dapat membantu Anda lebih memahami apa saja yang bakal terjadi ketika modal perusahaan bertambah. Anda juga jadi tahu mitra seperti apa yang tepat untuk bisnis Anda.
Meluangkan waktu mempelajari calon investor dapat membantu Anda lebih memahami apa saja yang bakal terjadi ketika modal perusahaan bertambah. Anda juga jadi tahu mitra seperti apa yang tepat untuk bisnis Anda.
6. Jelaskan Bagaimana Skema Kerjasamanya, Dan Bagi Hasilnya.
Ketika telah mendapatkan prospek investor yang sesuai dengan kebutuhan, maka hal yang perlu kita persiapkan untuk "bernegosiasi" adalah skema kerjasama yang diinginkan dan bagi hasil yang ditawarkan.
Jelaskan Business Scheme dan Bagi Hasilnya. |
Jika melihat pada poin 4, maka apa yang dicari investor adalah "profit" dan keuntungan jangka pendek, maka sebelum bertemu dengan investor ada baiknya "antisipasi" dan jawaban untuk pertanyaan yang mengarah ke hal ini sudah siap dan menyakinkan.
Skema kerjasama ini yang akan memberikan gambaran lingkup hak dan kewajiban antara pelaku usaha dan investor, sementara bagi hasil merupakan "pembanding" yang digunakan oleh investor terhadap "investasi" lain yang mungkin telah ditawarkan pelaku usaha lain kepadanya.
7. Kembangkan Strategi dan Visi
Anda juga harus siap membahas masa depan secara rinci dengan
investor. Jadi, Anda perlu merusmuskan tujuan strategi dan rencana
bisnis jangkan panjang. Misalnya, kalau bisnis terus tumbuh, apakah akan
mencari mitra lainnya? Apa strategi selanjutnya kalau produk atau jasa
telah berkembang?
Bayangkan Anda adalah arsitek sebuah gedung, sementara tim dan
investor bekerja membangunnya dan menyokong keuangan di belakang proyek.
Jika 7 hal tersebut di atas oleh sementara pelaku UMKM dianggap "sulit" kami menyarankan kepada mereka untuk menggunakan "pihak ketiga" yang telah ahli dalam menyusun dan mengembangkan proposal bisnis yang menarik dan menyakinkan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, untuk membuat proposal bisnis yang menarik tersebut tidak perlu harus memanipulasi fakta bisnis yang ada sehingga pada akhirnya akan merugikan investor dan juga pelaku usaha tersebut.
Komentar
Posting Komentar