Seorang Leader yang Baik Akan Membuatmu Menjadi Leader |
Menengok ke belakang mengenai apa yang pernah saya alami ketika bekerja di sebuah PMA, saya baru menyadari bahwa apa yang dulu saya pikir "menjengkelkan" tetapi setelah beberapa tahun kemudian baru saya sadari bahwa saya telah mendapatkan pelajaran yang luar biasa dari Boss saya yang orang asing. Pelajaran apakah itu ?
"Doing and feeling every steps of your work (process) makes you a perfect leader." - Melakukan dan merasakan setiap tahapan proses pekerjaaan anda akan membuat anda menjadi seorang yang pemimpin yang sempurna.
Ketika saat itu saya diterima sebagai factory manager di sebuah perusahaan PMA yang memproduksi furniture untuk pasar Italia. Selama 3 bulan saya dilarang untuk duduk di kursi manager sebelum saya mengikuti dan merasakan proses bagaimana sulitnya mencari bahan baku kayu, memilih kayu yang baik, membawa balok kayu untuk dibelah di pabrik pabrik dan melakukan pengeringan kayu, melakukan pembahanan untuk komponen furniture, melakukan pekerjaan produksi komponen dan assembling, pekerjaan finishing amplas dan finishing coating dan selanjutnya melakukan packaging dan stuffing untuk pengiriman kontainer.
Saya harus terlibat dan ikut merasakan apa yang dilakukan dan dialami oleh karyawan saya di bagian-bagian yang terkait.
Awalnya memang sungguh terasa berat, karena di setiap proses saya harus bisa menjadi "yang terbaik" dari apa yang bisa dilakukan oleh karyawan saya. Sungguh suatu tantangan yang berat bagi saya saat itu, karena saat itu saya belum mengerti pelajaran apa yang akan saya terima.
Tetapi setelah beberapa bulan saya melakukan dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan untuk "selalu terlibat" dalam proses ketika saya sudah menduduki jabatan factory manager, saya baru sadar bahwa pelajaran yang diberikan oleh "Boss" saya adalah sebuah pelajaran yang luar biasa, yang mungkin dia lakukan karena memang kultur pembelajaran di Italia seperti itu.
Pelajaran ini sangat berguna ketika saya merencanakan suatu produksi dan berhitung mengenai ukuran kemampuan SDM, saya seolah bicara dengan diri saya sendiri karena saya pernah mengalaminya, sehingga hasil perencanaannya menjadi lebih realistis dalam pelaksanaannya.
Masih banyak pelajaran yang tersisa dari mantan Boss saya tersebut selain pelajaran di atas, yaitu bagaimana sebuah "semangat" bisa mengalahkan kemampuan pemikiran otak. Semangat yang paling mendasar adalah semangat untuk "survive" atau bertahan hidup. Dengan semangat untuk bertahan hidup ini seekor harimau mampu bertahan selama berjam-jam untuk diam dalam keadaan lapar ketika menunggu seekor mangsa. Bagaimana sebuah semangat mampu menggugah seluruh potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk bertahan hidup, menggugah kreativitas dan inovasi seseorang untuk sekedar bertahan. Itulah kunci penting dari hadirnya "semangat" di hati kita.
Semoga cerita singkat ini bisa menjadi penyegaran bagi teman-teman UMKM dan pembaca sekalian. Dari cerita ini menjadi terbukti bahwa kultur budaya orang bule (eropa) ternyata telah membuat mereka cerdas pikiran dan hati sehingga kita sering lambat menyadarinya bahwa pelajaran yang mereka berikan ternyata luar biasa.
Komentar
Posting Komentar