Analisis Kriteria Investasi |
Sudah saatnya kita mengenalkan investasi kepada para pelaku UMKM yang berorientasi jauh ke depan, dan apa yang mesti mereka persiapkan untuk menyajikan bisnisnya untuk investasi. Bahwa sumber modal tidak harus berupa kredit, melainkan ada alternatif lain yang lebih menantang, yaitu: investasi.
Bagaimana saat ini Bursa Efek juga sudah melirik usaha skala UMKM untuk masuk di dalamnya. Dimana saat ini adalah masa mengenalkan bursa investasi kepada para pelaku UMKM yang berorientasi industri dan memiliki prospek bisnis masa depan. Dan pada kenyataannya banyak usaha UMKM yang memiliki masa depan seperti ini.
Usaha yang berorientasi industri adalah usaha yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan yang bersifat massal, dan dalam hal ini ada banyak prospek usaha skala UMKM yang bisa diarahkan ke sana, seperti: gula cair, keramik, elektronik, bumbu siap saji dan lain sebagainya.
Jika pembinaan dan pendampingan usaha ini dilakukan dengan benar, bukan tidak mungkin usaha ini akan dilirik oleh investor, sebagaimana bisnis gula cair yang sedang kami persiapkan ke arah investasi. Selain ini saat ini kami juga sedang mempersiapkan usaha keramik ke arah industri yang lebih besar melalui investasi di bidang tersebut.
Pada kesempatan ini kami ingin sedikir mengenalkan beberapa analisis investasi yang sering digunakan oleh investor untuk menilai usaha dimana mereka akan berinvestasi, agar para pelaku UMKM sejak awal paham mengenai apa yang mesti mereka persiapkan sebelumnya.
Analisis Kriteria Investasi
Analisis kriteria investasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah
suatu perencaan bisnis yang dirancang itu bermanfaat serta menguntungkan
baik secara financial ataupun social benefit. Selain itu, di dalam
studi kelayakan bisnis ini dikenal dengan perkiraan benefit (cash in
flows) dan perkiraan cost (Cash out flows)
Kriteria investasi yang dapat digunakan: NPV, IRR, Net B/C, Gross
B/C, PR. Keputusan yang timbul dari hasil analisis ini adalah menerima
atau menolak, memilih satu atau beberapa proyek, atau menetapkan skala
prioritas dari proyek yang layak.
Di dalam suatu analisis suatu investasi, terdapat dua aliran kas,
yaitu aliran kas keluar (cashflows out) dan aliran kas masuk (cashflows
in). Aliran kas keluar terjadi karena pengeluaran-pengeluaran uang untuk
biaya investasi. Aliran kas masuk ini sering dihubungkan dengan
proceed, yaitu keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan
depresiasi (bila depresiasi dimasukkan dalam komponen biaya).
Analisis Kelayakan Bisnis
ANALISIS ASPEK PEMASARAN
Dalam analisis pemasaran ada beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di antaranya :
- Kebutuhan dan keinginan konsumen;
- Segmentasi pasar
- Target;
- Nilai tambah;
- Masa hidup produk;
- Struktur pasar
- Persaingan dan strategi pesaing
ANALISIS ASPEK PRODUKSI
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis di antaranya :
- Lokasi operasi
- Volume operasi;
- Mesin dan peralatan;
- Bahan baku dan bahan penolong;
- Tenaga kerja;
- LAY-OUT
ANALISIS ASPEK MANAJEMEN
Beberapa unsur yang harus dianalisis di antaranya:
- Kepemilikan
- Organisasi
- TIM Manajemen
- Karyawan (SDM)
ANALISIS ASPEK KEUANGAN
Meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
- Kebutuhan dana;
- Sumber dana;
- Proyeksi neraca;
- Proyeksi laba rugi;
- Proyeksi aliran kas (cash flow):
Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis
STUDI KELAYAKAN USAHA adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu usaha dilakukan dengan menguntungkan secara terus menerus.
- Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study of Business)
- Analisis SWOT: STRENGHT (Kekuatan), WEAKNESS (Kelemahan), OPPORTUNITY (Peluang), THREAT (Ancaman).
- Merintis usaha baru.
- Mengembangkan usaha yang sudah ada.
- Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan.
- Pihak wirausaha (pemilik perusahaan)
- Pihak investor dan penyandang dana
- Pihak masyarakat dan pemerintah
Semoga sharing ini bermanfaat untuk memberikan orientasi investasi kepada para pelaku UMKM yang berpikiran jauh ke depan.
Komentar
Posting Komentar