Bagaimana promosi dan pemasaran usaha mikro di tahun 2017 ? |
Tahun 2017 ini mungkin akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika instansi yang terkait dengan pembinaan UKM di tingkat propinsi sudah tidak menjamah usaha mikro lagi melainkan hanya usaha kecil dan menengah. Pembinaan usaha mikro diserahkan kepada pemerintah kota dan kabupaten, yang tentunya akan banyak para pelaku usaha mikro yang mungkin tidak tersentuh dengan kinerja pemerintah daerah tersebut.
Ibarat anak, usaha mikro adalah anak balita yang masih butuh bimbingan intensif, bahkan mereka sendiri harus berhadapan dengan perjuangan untuk tetap hidup. Entrepreneurship dimulai dari sini, tetapi ketika pembinaan ini dilakukan di level pemerintah kota dan kabupaten yang nota bene anggaran pembinaannya minim, lantas bagaimana nasib mereka?
Mungkin dengan perkembangan dan berita ini, teman-teman penggiat UMKM dari kalangan asosiasi dan perguruan tinggi bisa segera tanggap untuk menggeser arah pembinaan mereka ke arah kota dan kabupaten agar nasib para pelaku usaha mikro tidak terabaikan. Tetapi muncul kendala lagi, bahwa asosiasi dan perguruan tinggi bukanlah badan atau lembaga yang mengelola anggaran, mereka harus bersusah payah menyakinkan sponsor untuk membantu program ini.
Sebagaimana kami, melihat perkembangan yang seperti ini, kami berharap bisa menggandeng beberapa sponsor yang peduli dengan usaha skala mikro. Kami yakin hal itu tidak mudah, karena sponsor akan lebih cenderung melihat pembinaan yang lebih besar karena visi short term mereka. Mereka akan lebih memiliki bekerjasama dengan instansi yang membina usaha yang lebih mapan, yaitu skala kecil dan menengah. Nah, lantas yang usaha skala mikro bagaimana ?
Di sisi lain, inilah kesempatan bagi kami untuk mengajak Kadin Daerah lebih aktif lagi dalam pembinaan UMKM karena tumpuan harapan dari para pelaku usaha mikro adalah asosiasi ketika pemerintah daerah memiliki keterbatasan. Semoga pemerintah di masing-masing daerah bisa segera merapatkan kerja dengan Kadin Daerah agar tangan mereka lebih panjang dan jangkauannya lebih luas.
Semua harus bahu membahu bagaimana mendapatkan anggaran untuk pembinaan yang lebih masih di tingkat kota dan kabupaten, agar pembinaan usaha mikro bisa menjangkau pelaku usaha mikro lebih luas. Semoga para sponsor dan pemilik kegiatan CSR bisa mulai melirik permasalahan ini, dan peduli.
Komentar
Posting Komentar