Solusi Praktis, Hal Yang Dibutuhkan StartUp dan UMKM |
Yang dibutuhkan oleh UMKM adalah solusi praktis bagi pengembangan usaha mereka, dan sebagaimana kami telah menyampaikan pada tulisan-tulisan yang terdahulu, permasalahn UMKM yang kami hadapi saat ini ada 3 kelompok:
1. Masalah MINDSET dan Sikap Mental Kewirausahaan.
Harus diakui bahwa masalah mindset dan sikap mental kewirausahaan ini ibarat kubangan lumpur yang luas, yang mampu menenggelamkan para pelaku usaha (pemula) sebelum usahanya berjalan. Berikuta adalah penjelasan bagaimana memahami pola pikir, sebelum akhirnya kita akan sampaikan solusinya dari Rumah UMKM.
Pola pikir —juga dikenal dengan istilah mindset — adalah cara otak
dan akal menerima, memproses, menganalisis, mempersepsi, dan membuat
kesimpulan terhadap informasi yang masuk melalui indra kita. Pola pikir
itu bekerja bagaikan ramalan bintang di kepala kita. Sewaktu kita hanyut
dalam samudra informasi maka pikiran mencari arah dengan berpegangan
pada pola pikir yang sudah terbentuk sebelumnya. Pola pikir itu untuk
menjaga pikiran agar tetap berada pada jalur yang sudah menjadi
keyakinan kita dan mendukung pencapaian tujuan yang menjadi pilihan
kita.
Pola pikir yang sudah dimiliki masih dapat diubah apabila dirasa
sudah tidak mampu membawa diri kita sampai ke tempat tujuan dengan
sukses. Untuk mengganti pola pikir lama dengan pola pikir baru yang
lebih baik diperlukan tekad dan keberanian untuk berubah. Pola pikir
baru yang dianut harus bisa mendorong imajinasi dan kreativitas untuk
berkembang. Pola pikir yang digunakan selayaknya tidak terlalu jauh
meloncat ke depan agar orang-orang di sekitar kita tetap dapat mengikuti
serta mengetahui bagaimana dan di mana pikiran kita berada.
Pola Pikir adalah cara otak dan akal menerima, memproses,
menganalisi, mempersepsi, dan membuat kesimpulan terhadap informasi yang
masuk melalui indra.
Pola pikir seseorang akan mudah terlihat ketika menghadapi suatu
permasalahan yang harus diselesaikan. Pola pikir itu sangat dipengaruhi
oleh faktor pendidikan, pengalaman, dan nilai-nilai yang dianut di
lingkungannya. Meskipun demikian, setiap orang bebas memilih dan
menentukan pola pikir seperti apa yang akan dijadikan pegangan bagi
dirinya. Pola pikir yang sudah teruji dan diyakini kebenarannya dapat
menjadi prinsip hidup. Perlu dipahami bahwa pola pikir itu ada yang
positif dan ada pula yang negatif. Pola pikir positif akan membawa
dampak positif bagi penganutnya, sebaliknya pola pikir negatif akan
membawa dampak negatif.
Pola pikir itu ada yang bersifat umum, dan ada pula yang bersifat
spesifik sesuai dengan tuntutan bidang tertentu. Beberapa ungkapan pola
pikir yang bersifat umum, misalnya “Jadilah kita sebagai penyebab bukan
sebagai akibat, karena ,kita yang harus menentukan nasib bukan nasib
yang menentukan kita”. Setiap pikiran menjadi penyebab, dan setiap
kondisi yang terjadi merupakan suatu akibat. Karena itu, kita perlu
mengelola pola pikir agar kondisi yang muncul hanyalah kondisi yang kita
inginkan.
Salah satu ungkapan pola pikir Einstein bahwa “imajinasi jauh lebih
baik dari pengetahuan”. Pengetahuan yang orisinal bersumber dari
imajinasi. Oleh sebab itu, dunia kita tidak akan lebih luas dari
imajinasi kita. Pola pikir yang pernah diucapkan oleh Jonathan Swift,
“Kita dibatasi bukan oleh kemampuan kita, tetapi oleh visi kita.” Warren
Bennis memiliki pola pikir seperti yang ia ucapkan, “Kepemimpinan
adalah kemampuan mengubah visi menjadi realitas. Pemimpin adalah orang
yang melakukan hal yang benar dan manajer adalah orang yang melakukan
dengan cara yang benar.” Stephen R. Covey mengatakan bahwa ada empat
peran utama sebagai pemimpin, yaitu: 1) menjadi panutan; 2) menjadi
perintis; 3) menjadi penyelaras; dan 4) menjadi pemberdaya.
"Dunia tidak akan lebih luas dari imajinasi kita"
Ada banyak ungkapan pola pikir dalam bisnis, antara lain: 1) lebih
baik keuntungan kecil dengan frekuensi penjualan yang tinggi daripada
keuntungan besar tetapi frekuensi rendah; 2) konsumen adalah raja, oleh
sebab itu berikan pelayanan yang prima; 3) ada peluang pada setiap
kesulitan, dan ada tantangan pada setiap peluang.
Dalam dunia olahraga prestasi, terdapat berbagai ungkapan pola pikir,
antara lain: 1) jangan mengubah pola permainan ketika kita sedang
memimpin (leading); 2) kenalilah kekuatani dan kelemahan lawan sebelum
atau di awal pertandingan; 3) seranglah terus-menerus ke arah kelemahan
lawan; 4) jika dalam kondisi lelah peliharalah konsistensi dengan
memperlambat tempo permainan; 5) jangan sekali-kali meremehkan lawan
meskipun prestasi lawan jauh di bawah prestasi kita.
Dalam dunia pendidikan terdapat ungkapan pola pikir sebagai berikut:
1) hal yang utama dan pertama dalam belajar adalah belajar bagaimana
cara belajar dan belajar bagaimana cara berpikir; 2) belajar dengan
ulangan yang banyak dan volume kecil, jauh lebih baik daripada ulangan
sedikit dengan volume besar; 3) pemahaman jauh lebih penting dan
bermanfaat daripada hafalan; 4) belajar sambil melakukan jauh lebih
bermakna daripada hanya sekadar memahami teori.
Semua kata-kata bijak merupakan ungkapan pola pikir dari orang yang
mencetuskannya. Oleh sebab itu, setiap topik dalam buku ini didahului
dengan kutipan kata-kata bijak yang merupakan salah satu inti dari topik
itu. Kita pun dapat belajar menjadi bijak dengan mengadopsi dan
menerapkan kata-kata bijak dari orang lain yang kita yakini
kebenarannya. Pola pikir yang benar, dengan sikap yang benar,
diaplikasikan dengan cara yang benar, dengan alasan yang benar, dan
dalam lingkungan yang sesuai, akan menuai hasil yang optimal.
Hal yang pertama dan utama dalam belajar adalah belajar bagaimana
cara belajar dan hal yang pertama dan utama dalam belajar adalah belajar
bagaimana cara belajar dan belajar bagaimana cara berpikir dengan pola
pikir yang benar.
Apa yang didapatkan seseorang secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh pikirannya apakah ia mampu atau tidak. Keyakinan yang tidak memiliki batas akan melahirkan hasil yang besar. – Lim How-teck (Zaenudding, 2009)
Ada banyak ungkapan pola pikir dalam bisnis, antara lain: 1) lebih
baik keuntungan kecil dengan frekuensi penjualan yang tinggi daripada
keuntungan besar tetapi frekuensi rendah; 2) konsumen adalah raja, oleh
sebab itu berikan pelayanan yang prima; 3) ada peluang pada setiap
kesulitan, dan ada tantangan pada setiap peluang. Dalam dunia olahraga
prestasi, terdapat berbagai ungkapan pola pikir, antara lain: 1) jangan
mengubah pola permainan ketika kita sedang memimpin (leading); 2)
kenalilah kekuatan dan kelemahan lawan sebelum atau di awal
pertandingan; 3) seranglah terus-menerus ke arah kelemahan lawan; 4)
jika dalam kondisi lelah peliharalah konsistensi dengan memperlambat
tempo permainan; 5) jangan sekali-kali meremehkan lawan meskipun
prestasi lawan jauh di bawah prestasi kita.
Dalam dunia pendidikan terdapat ungkapan pola pikir sebagai berikut:
1) hal yang utama dan pertama dalam belajar adalah belajar bagaimana
cara belajar dan belajar bagaimana cara berpikir; 2) belajar dengan
ulangan yang banyak dan volume kecil, jauh lebih baik daripada ulangan
sedikit dengan volume besar; 3) pemahaman jauh lebih penting dan
bermanfaat daripada hafalan; 4) belajar sambil melakukan jauh lebih
bermakna daripada hanya sekadar memahami teori.
Semua kata-kata bijak merupakan ungkapan pola pikir dari orang yang
mencetuskannya. Oleh sebab itu, setiap topik dalam buku ini didahului
dengan kutipan kata-kata bijak yang merupakan salah satu inti dari topik
itu. Kita pun dapat belajar menjadi bijak dengan mengadopsi dan
menerapkan kata-kata bijak dari orang lain yang kita yakini
kebenarannya. Pola pikir yang benar, dengan sikap yang benar,
diaplikasikan dengan cara yang benar, dengan alasan yang benar, dan
dalam lingkungan yang sesuai, akan menuai hasil yang optimal.
Hal yang pertama dan utama dalam belajar adalah belajar bagaimana
cara belajar dan belajar bagaimana cara berpikir dengan pola pikir yang
benar.
Apa yang didapatkan seseorang secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh pikirannya apakah ia mampu atau tidak. Keyakinan yang tidak memiliki batas akan melahirkan hasil yang besar. – Lim How-teck (Zaenuddin 2oog)
Tidak mudah membenahi pola pikir dan sikap mental para pelaku UMKM ini, oleh sebab itu kami harus memiliki sebuah metoda yang memungkinkan kami untuk "mengukur' karakter, minat dan potensi dari pelaku usaha malalui program Rumah Ekuitas kami. Rumah ekuitas ini kami kerjasamakan dengan lembaga riset di Belanda melalui CV Equity di Semarang.
Di Rumah Ekuitas, para pelaku usaha maupun pemula usaha bisa melakukan test psikologi untuk memahami minat, karakter dan potensi yang mereka miliki. Apakah mereka cocok sebagai wiara usaha ? Jika cocok, wirausaha yang seperti apa yang sesuai dengan karakter mereka ? Bidang usaha apa yang sesuai dengan minat dan potensi mereka ?
2. Masalah OMZET
Masalah omzet terkait erat dengan penjualan dan pemasaran produk, disamping juga dipengaruhi oleh hal-hal yang mendukung ke arah penjualan dan pemasaran produk tersebut seperti kualitas, legalitas, kapasitas, kontinuitas dan bagaimana cara mereka mengemas produknya.
Dari perjalanan kami, permasalah kemasan produk adalah yang paling sering kami jumpai di lapanangan, oleh sebab itu kami saat ini sedang membangun solusi dengan Rumah Kemasan dimana kami menyediakan layanan desain kemasan sampai dengan produksi kemasan produk para pelaku UMKM.
Desain kemasan yang menarik dengan material yang baik akan memberikan dukungan kuat terhadap penjualan produk UMKM, terutama sektor pangan. Di Rumah Kemasan, kami merekrut para desainer kemasan free lance dan juga bekerja sama dengan produsen kemasan, sehingga layanan ini bisa one-stop-shopping di Rumah Kemasan Kadin Jawa Tengah.
Meskipun program ini belum dilauching tetapi layanan konsultasi, desain dan produksi sudah bisa kami layani, tentunya dengan harga yang relatif lebih murah dari pesaing-pesaing kami dari luar propinsi.
Disamping itu Rumah UMKM selalu aktif mempromosikan produk-produk unggulan UMKM melalui situs RumahUMKM.Net yang cukup mendapatkan penghargaan dari para buyer dan investor.
3, Masalah ASSET
Sudah menjadi rahasia umum jika permasalahn UMKM adalah karena keterbatasan modal, keterbatasan akses modal dan tidak memiliki agunan untuk kredit. Berbagai fasilitas pemerintah masih belum bisa sepenuhnya memberikan kontribusi solusi bagi permasalahan ini.
Bagaimana para pelaku UMKM ini kreatif dan profesional dalam membuat business plan atas usahanya yang prospektif adalah apa yang kami kejar saat ini, karena kami telah menghimpun beberapa investor yang mulai melirik sektor UMKM sebagai pilihan mereka untuk mengembangkan uangnya.
Yang diperlukan oleh UMKM adalah kemampuan untuk menyajikan bisnisnya dalam lembaran kertas dengan perhitungan-perhitungan yang riil dan memberikan harapan yang prospektif kepada investor. RUmah UMKM siap memberikan konsultasi (pendampingan) untuk masalah ini termasuk membantu membangun jaringan investor yang berminat atas usaha UMKM.
Demikian solusi-solusi praktis yang dibangun oleh Rumah UMKM dalam pengabdiannya kepada UMKM di Jawa Tengah.
Baca juga:
Komentar
Posting Komentar