Berita Dari Den Haag : Diversifikasi Produk Perdagangan RI dengan Belanda Diperlukan Untuk Menjamin Pertumbuhan
Forum Bisnis KBRI Den Haag |
Indonesia telah lama dikenal di Belanda dan Eropa sebagai produsen komoditas pertanian, terutama minyak sawit dan turunannya. Namun dalam beberapa tahun ke belakang, produk jadi berkualitas tinggi ternyata mulai memasuki Belanda seperti sepeda dan custom made gitar.
Demikian disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti A. Wesaka Puja, di hadapan sekitar 50 peserta dari kalangan pengusaha kecil dan menegah, peserta forum bisnis yang diselenggarakan KBRI Den Haag bekerja sama dengan Yayasan Indo Business Club dan Rotterdam University of Applied Sciences (UAS) di Kampus Rotterdam UAS di Kota Rotterdam tanggal 18 Mei 2017. Berbeda dengan kegiatan serupa di tahun sebelumnya yang mengambil tema penanaman modal, kali ini kegiatan mengambil tema perdagangan.
Temu Bisnis dengan pengusaha Belanda |
Connect BuyCicle |
Duta Besar RI menambahkan bahwa kedekatan hubungan RI-Belanda ini juga tercermin pada hubungan perdagangan kedua negara. Berdasarkan data Centraal Bureau voor Statistiek (CBS) Belanda, kecenderungan penurunan nilai perdagangan bilateral yang telah berlangsung sejak 2012 telah bounced back di tahun 2015 (bertumbuh 1,2%) dan 2016 (bertumbuh 4,8%). Ekspor Indonesia ke Belanda saat ini didominasi oleh produk minyak sawit dan produk kimia yang perlu terus dipertahankan. Di lain sisi, Dubes Puja juga menggarisbawahi perlunya diversifikasi ekspor produk unggulan lain Indonesia ke Belanda seperti antara lain kopi, teh, kakao dan kayu.
Kegiatan dilakukan dalam 2 sesi pertukaran pengalaman dari pengusaha Belanda yang telah terlibat dalam ekspor dan impor produk Indonesia serta pemaparan dari Atase Perdagangan KBRI Den Haag mengenai peluang kerja sama perdagangan serta penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 di Banten pada tanggal 11-15 Oktober 2017. Dalam kesempatan ini, para pengusaha Belanda yang hadir didorong untuk dapat berpartisipasi menghadiri TEI 2017.
Forum yang berlangsung selama 2 jam tersebut diikuti dengan penuh antusiasme oleh para peserta. Para peserta kemudian menikmati jamuan makan malam dengan menu khas Indonesia serta networking drinks sambil melanjutkan pembicaraan mengenai ketertarikan mereka untuk berbisnis dengan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar