Pulang Kerja, langsung ke Cafe ... Bukan untuk nongkrong, tapi untuk kerja lagi. |
Biar tetap dianggap masih muda, Ha-Ha. Kata teman-teman sich istilahnya bukan itu, tetapi "being update" atau apalah yang jelas karena memang tuntutan jaman sekarang seperti itu. Pasar sekarang sudah dikuasai oleh generasi milenial maka kecenderungan untuk: officeless, being individual, being flexible, being practical, speed, efficient and effective harus benar-benar diikuti kalau memang tidak mau ditinggal oleh pasar.
Seperti biasa, pulang kantor jam langsung menuju Strada Cafe untuk ketemu dengan beberapa mitra kerja di sana, bukan untuk nongkron melainkan untuk kerja. Belum sempat ambil tempat duduk, saya melihat Mas Oji dan Mas Dito dari Investree sudah standby di pojok, tempat yang sebenarnya saya incar untuk ketemu dengan mitra pemasaran ekspor bagi produk-produk UMKM. Ya apa boleh buat, harus mengalah, karena kedua teman ini sedang serius kerjanya.
Tidak seberapa lama, tamu yang saya tunggu untuk diskusi di Cafe ini sudah datang. Mereka ada mitra pemasaran ekspor kami yang fokus untuk ekspor batik ke beberapa negara seperti Malaysia, TImur Tengah dan Africa. Kesamaan visi untuk membantu UMKM Jawa Tengah yang mempertemukan kami, mereka memiliki akses pasar dan kemampuan finansial sementara kami memiliki binaan UMKM yang siap supply batik berkualitas kepada mereka.
Foto bareng Mbak Evani, Owner Strada Cafe, kebetulan banget ada di tempat. |
Strada Cafe sore ini, hampir semua kursi telah di-reserve makanya harus cepat. |
Seru, karena apa yang kami harapkan ternyata sebagian besar ada pada keinginan mereka. Satu impian untuk membantu teman-teman pengrajin batik di Jawa Tengah muncul, dan impian ini dalam waktu tidak lama semoga bisa kami wujudkan.
Bagaimana membangun brand produk asli Indonesia menjadi obrolan yang menarik dari sesi sore ini, semuanya agar produk kita tetap hadir di Eropa, USA dan negara maju lainnya masih dengan brand Indonesia bukan brand dari Singapore atau lainnya. Pastinya hal ini bukan tugas kami sendiri, melainkan tugas dari semua pihak yang terkait. Kami hanya mengerjakan sebagian dari padanya, sesuai dengan kompetensi kami.
Ide dan kopi seolah memang sudah menjadi saudara kembar, karena saling mendukung. Kerja, networking dan tentunya bertukar ide benar-benar membuat cakrawala pengetahuan kita terbuka luas, ada banyak ide di luar sana !
Di sela-sela obrolan kami, kesempatan bertemu dengan Mbak Evani merupakan waktu yang tepat untuk "foto bersama" Ha-Ha, kapan lagi bisa berfoto dengan "Sang Peracik Kopi Presiden" ?
Melirik sisi kiri Cafe, kami melihat ada sebuah ruang yang disediakan untuk acara meeting dan training kecil yang bisa dikemas secara "casual". Bayangkan saja, memberikan pelatihan dengan T-Shirt, Jeans dan sepatu kets, wow, ini casual banget ! Apalagi jika kursi-kursi itu ditata melingkar dan kita di center pointnya. Keren!
Mengincar ruang meeting di lantai atas? Pastilah ide co-working langsung terlontar, mengapa tidak? Cafe ada, ruang meeeting ada, tinggal ruang rapat kecil plus ruang co-working space dengan saluran WIFI yang aduhai saja. Tapi ini sich baru ide, mengingat lokasinya memang pas banget untuk kerja.
Kata para ahli, ide jangan ditahan, keluarkan saja biar terus mengalir. Ada ide, ada kopi, ada teman, ada peluang ... Seolah dunia ada di cangkirmu.
Komentar
Posting Komentar