Bisnis yang baik adalah bisnis yang menghasilkan bisnis untuk orang lain. |
Seringkali teman-teman UMKM dalam konsultasi bisnis di tempat kami mempertanyakan bisnis yang baik itu yang seperti apa? Maka kami pun menjawab dengan hati-hati karena salah menjawab, bisa jadi mereka akan lepas fokus atas apa yang telah dirintisnya selama ini.
Bagi kami semua bisnis selama bisa memberikan keuntungan adalah bisnis yang baik, apalagi ketika dalam pengelolaannya bisnis yang dirintis tersebut mampu menghasilkan bisnis untuk orang lain. Bagaimana maksudnya? Cukup sederhana, anda sebagai produsen cukup mencari"konsumen bisnis" bukan konsumen end user.
Konsumen bisnis adalah konsumen yang memperlakukan produk anda sebagai modal bisnis mereka, baik untuk diperdagangkan kembali maupun dipakai sebagai bahan baku proses produksi untuk produk lainnya. Konsumen inilah yang sebenarnya harus dibidik oleh teman-teman UMKM, agar kelangsungan bisnis mereka bisa lebih terprediksi dan berkelanjutan.
Dalam setiap pameran yang menghadirkan para pelaku UMKM sebagai pesertanya, pembeli produknya adalah konsumen konsumsi sehingga perdagangan hanya berhenti saat di pameran saja. Lain halnya jika, pembelinya adalah pedagang maka proses bisnis masih akan terus berlanjut.
Jika hanya sekedar melakukan penjualan atas produknya, mungkin konsumen bisnis ataupun konsumen konsumsi tidak akan begitu diperhatikan oleh UMKM tetapi ketika harus berpikir bahwa transaksi yang dilakukan harus berlanjut menjadi repeat order maka para pelaku UMKM harus mulai berpikir untuk memasang fokusnya pada konsumen bisnis.
Berikan Peluang Pihak Lain Untuk Ambil Bagian Dalam Bisnis.
Beberapa teman-teman UMKM yang berkonsultasi, kami ingatkan untuk selalu memberikan "ruang" margin dalam pembuatan harga jual produk sehingga memungkinkan reseller, agen maupun distributor bisa masuk dalam bisnis kita. Semakin besar margin yang ditawarkan akan semakin banyak pihak yang tertarik bekerjasama.
Tugas utama produsen adalah memberikan jaminan legalitas, kualitas, kapasitas dan kontinuitas produksi kepada konsumen, dan konsumen ini bisa konsumen bisnis maupun konsumsi.
Ketika tugas utama produsen telah dikerjakan dengan baik, maka hal ini akan memberikan banyak kemudahan bagi mitra bisnis (agen, reseller dan distributor) untuk memasarkan produk dari UMKM. Dan perlu diingat bahwa meskipun telah bekerjasama dengan mitra distribusi, UMKM produsen sebagai pemilik brand (principal) masih memilki kewajiban untuk melakukan promosi produk dan edukasi pasar.
Dengan kondisi ini maka mitra disribusi akan semakin tertarik bekerjasama dengan produsen, karena di sisi lain mereka pun membutuhkan produk yang bisa menggulirkan bisnis mereka. Semua menjadi win-win-solution.
Mengapa saya mengingatkan pentingnya melakukan strategi harga dengan mempertimbangkan mitra distribusi? Semua agar beban bisnis dari produksi sampai dengan pemasaran menjadi beban produsen (UMKM). Bahkan perusahaan besar sekalipun selalu mencoba untuk terus melakukan efisiensi distribusi dengan menggandeng mitra distribusi yang kuat agar biaya pemasarannya bisa ditekan.
Mitra distribusi adalah pihak yang dalam kasus ini dianggap sebagai ahli dalam pemasaran dan distribusi, sementara UMKM produsen adalah pihak yang dianggap sebagai pihak yang ahli dalam produksi sehingga kedua belah pihak bisa saling membantu dan mendukung.
Semoga apa yang kami tulis hari ini bisa membuat teman-teman UMKM berpikir lebih jauh lagi dan lebih maju. Salam sukses!
Komentar
Posting Komentar