Produk PT BAMS yang berorientasi ekspor. |
UKM Pangan Award adalah salah satu kesempatan kami dalam mencari UKM yang berpotensi ekspor dan memang berorientasi ekspor. Jika dalam ajang Eksportir Tangguh kami memang akan langsung menemukan eksportir baik dari perusahaan skala besar dan UKM, maka di Pangan Award kami baru melihat debutan baru dalam ekspor. Oleh sebab itu sangat penting jiga bisa terlibat di kedua ajang tersebut.
Di ajang UKM Pangan Award 2018 ini pun kami menemukan beberapa UMKM yang memang telah berkeinginan untuk ekspor dan bahkan telah ekspor, yaitu: PT BAMS di Kabupaten Banjarnegara, ABON KOKI di Kabupaten Purbalingga dan PT Boga Makmur Gracia di Kabupaten Kendal serta UMIYAKO di Kabupaten Magelang.
PT BAMS di Banjarenegara kami ketahui memang sejak awal didesain untuk pasar ekspor, dan saat ini sedang dalam persiapan untuk kelengkapan ekspor seperti SNI, MD dan HACCP. Prroduk yang akan menjadi andalan mereka untuk ekspor adalah organic jack fruit, fruit cocktail, fruit chips dan Canned Garang Asem. Setelah perjuangan mereka selama 3 tahun dalam mempersiapkan semua hal tersebut, target mereka di tahun 2018 ini adalah ekspor sehingga di tahun 2018 ini PT BAMS telah melakukan upaya pameran produk sendiri di berbagai negara, terutama di USA dan Canada selain pasar Eropa.
Saat berkesempatan ngobrol dengan direktur PT BAMS, yaitu Bapak Trisila Juwantara, kami sempat menyarankan untuk menggarap pasar Timur Tengah dan Afrika yang ternyata akhir-akhir ini sangat pesat pertumbuhannya dan selain itu sangat cocok dengan karakter prodk yang dihasilkan PT BAMS. Kelebihan dari produk PT BAMS dibandingkan dengan pesaing dari dalam dan luar negeri adalah bahan baku yang mereka andalkan adalah bahan baku yang otentik dari Jawa Tengah, seperti nangka muda, buah nangka dan makanan khas Jawa Tengah yaitu garang asem dalam kalengan.
Bahkan organic jackfruit (nangka muda organik) produksi PT BAMS telah banyak mendapatkan pesanan dari Belanda, Jerman dan Australia. Produk ini belum pernah dilirik oleh para pesaing sebagai komoditas ekspor, yang berbasis bahan baku otentik daerah. Bukan tanpa kendala dalam menggarap produk ini, karena keterbatasan bahan baku yang organik masih menjadi kendala PT BAMS di masa mendatang sehingga dibutuhkan strategi jaringan supply dan juga budidaya sendiri dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
PT BOGA MAKMUR GRACIA di Kabupaten Kendal sejak awal juga didesain untuk berorientasi ekspor meskipun produk mereka adalah keripik singkong dan opak singkong. Dengan karyawan sebanyak hampir 400 orang, perusahaan ini termasuk skala menengah. Pasar ekspor yang telah dilayani adalah China dan saat ini sedang membangun jaringan pemasaran yang lebih luas untuk bisa melayani Eropa, TImur Tengah dan Afrika.
Sebagaimana kita tahu bahwa permintaan snack berupa keripik singkong besar, namun sementara yang bisa dipenuhi adalah keripik singkong. Produk keripik singkong ini saat ini sangat digandrungi oleh pasar Eropa, Australia, Timur Tengah dan Afiika.Pemilik dari perusahaan ini, yaitu Bapak Cun Ho, memang sudah menyadari benar betapa singkong memiliki potensi ekspor yang sangat tinggi.
PT Boga Makmur Gracia dengan produk keripik singkong, siap ekspor. |
Untuk menghasilkan keripik dan opak singkong yang berkualitas tinggi dibutuhkan bahan baku singkong dari varietas khusus yang menurut beberapa produsen yang berorientasi ekspor seperti MIRASA FOOD dan BOGA MAKMUR GRACIA ini harus dibudidayakan sendiri atau melakukan pembinaan kepada kelompok petani singkong. Tidak semua varietas singkong yang ada bisa menghasilkan keripik singkong yang berkualitas tinggi.
Promosi juga menjadi kendala bagi PT BOGA MAKMUR GRACIA karena belum berkesempatan digandeng pemerintah daerah dalam pameran, baik lokal maupun ekspor sementara produk mereka sudah layak untuk hal tersebut.
CV UMIYAKO di Kabupaten Magelang. UMKM pangan berorientasi ekspor di Kabupaten Magelang memang sangat potensial, setelah sebelumnya kami dipertemukan dengan PT MIRASA FOOD yang sudah ekspor keripik singkong dengan merk Cap Payung yang sangat terkenal di Belanda, maka kali ini kami dipertemukan dengan CV UMIYAKKO.Java Food yang dimiliki oleh Mas Kusumo Winata.
Tempe bacem, tempe goreng dan tempe kari dalam kalengan produk UMIYAKKO. |
Tidak kalah menariknya, CV UMIYAKKO JAVA FOOD memproduksi tempe bacem, tempe goreng dan tempe kari dalam kalengan, dan pemiliknya bilang bahwa memang produk mereka hanya untuk ekspor. Disadari benar oleh pemiliknya bahwa produk tempe sangat diminati dan harganya cukup mahal di luar negeri seperti Australia dan Eropa, oleh sebab itu ekspor tempe dalam kaleng lebih mudah dan menguntungkan daripada memproduksi tempe di negara pasar karena di Eropa dan Australia ongkos produksi untuk tempe juga tidak murah.
Dibutuhkan usaha promosi dan pemasaran ekspor yang masif untuk terus memasarkan produk tempe kalengan ini di luar negeri dan kami pun berharap pemerintah siap membantu promosi produk-produk lokal asli Jawa Tengah tengah ini untuk pasar ekspor.
CV ABON KOKI di Kabupaten Purbalinggam. Kami mengenal UMKM ini cukup lama karena memang sejak awal sudah merapat untuk menjadi binaan kami seperti PT BAMS Banjarnegara. Produk utamanya adalah abon sapi yang saat ini penjualannya sudah cukup signifikan untuk mengembangkan perusahaan ini menjadi lebih besar dan profesional.
Setelah pemasaran lokal dirasakan cukup memadai, maka saat ini ABON KOKI sedang mengincar pasar ekspor justru dengan produknya yang sederhana yaitu abon kelapa atau yang lebih dikenal dengan nama srundeng.
Produk abon sapi dari ABON KOKI. |
Produk abon kelapa ini memang didesain untuk pasar vegetarian seperti halnya organic jack fruit dari PT BAMS Purbalingga. Dan pasar yang sedang dibidik adalah Belanda, Suriname dan Timur Tengah. Tidak menutup kemungkinan China juga membutuhkan produk abon kelapa ini, sehingga pasar ini juga akan digarap.
Saat ini ABON KOKI sedang mempersiapkan sertifikasi HACCP untuk kebutuhan tersebut, sebagai syarat umum untuk UKM Go Ekspor sementara sertifikat halal yang telah dikantonginya. Untuk penjajagan awal kami akan bantu UMKM untuk mempromosikan produk tesebut di Malaysia dan Singapore (Melayu) karena lebih mudah dan dekat serta terfasilitasi oleh MEA.
Demikian beberapa informasi singkat dari UMKM-UMKM yang sudah ekspor dan berorientasi ekspor yang kami gali dari ajang UKM Pangan Award 2018 ini, kami berharap UMKM lain peserta UKM Pangan Award juga termotivasi untuk berorientasi ekspor dengan segala konsekwensi yang melekat padanya sehingga apa yang dicita-citakan dengan UKM naik kelas terwujud. Tidak hanya UKM naik kelas, tetapi UKM Go Ekspor!
Komentar
Posting Komentar