Membangun Manajemen Yang Baik, Membangun Team Work Yang Kuat. |
Sampai di skala usaha kecil kita akan banyak menemukan bagaimana sistem manajemen usaha mereka masih sangat apa adanya. Bagaimana seorang pelaku UMKM masih bertindak sebagai "superman" yang bisa mengerjakan semuanya, mulai dari belanja bahan baku, produksi sampai dengan pemasarannya. Bahkan laporan keuangan pun mereka kerjakan sendiri, sehingga waktu mereka benar-benar tersita dalam rutinitas usaha. Pertanyaannya, lantas siapa yang akan merencanakan perkembangan usahanya ke depan?
Bukan berarti memiliki manajemen yang baik adalah memiliki orang di setiap fungsi yang ada dalam perusahaan melainkan bahwa setiap fungsi ada yang bertanggung jawab. Idealnya memang setiap fungsi ditangani oleh 1 orang, tetapi dalam usaha skala UMKM hal ini masih belum memungkinkan karena mereka sangat terbatas dalam SDM dan kemampuan finansialnya.
Kunci sukses adalam setiap manajemen adalah ada pembagian fungsi dan kerja, ada koordinasi yang rutin dan mengikat serta ada kejelasan tugas, kewenangan, kewajiban dan hak. Semakin jelas fungsi dan kerjanya maka semakin memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam perusahaan.
Gambar di atas memberikan gambaran kepada teman-teman UMKM bahwa idealnya dalam setiap perusahaan mereka ada fungsi-fungsi marketing, perencanaan, produksi, HRD, keuangan dan manajemen strategis (top level manajemen). Namun dengan keterbatasan SDM yang dimiliki oleh UMKM, mereka bisa merapatkan fungsi perencanaan dengan produksi dan fungsi HR dengan keuangan sampai kemudian perusahaan berkembang dan mampu memisahkan fungsi tersebut karena sudah ada yang menanganinya.
Pada akhirnya bisnis yang dirintis oleh teman-teman UMKM akan berkembang, sehingga sejak awal saya mulai mengingatkan kepada mereka untuk mulai membangun sistem manajemen yang baik agar kinerja mereka menjadi solid dan terintegrasi dengan baik. Mungkin untuk saat ini mereka belum merasakan kebutuhannya, namun saat mereka sudah berkembang jangan sampai langkah mereka terlambat. Keterlambatan dalam membangun manajemen bisa berdampak pada kinerja perusahaan dan juga biaya yang cukup tinggi akan dikeluarkan sebagai konsekwensi dari perusahaan manajemen yang terjadi.
Selain itu, dengan fungsi dan pembagian kerja yang jelas maka kesempatan untuk membangun team work yang kuat semakin terbuka. Dengan kemampuan mengelola potensi SDM yang ada serta pembagian kerja sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing SDM maka tidak mustahil perusahaan akan memiliki team work yang solid dan saling mendukung satu dengan yang lain.
Dalam manajemen yang baik, setiap SDM harus selalu termotivasi dengan tantangan dan penghargaan agar kinerja mereka selalu dalam kondisi terbaik. Terlebih jika dalam membangun manajemen ini perusahaan telah mulai mampu membangun sistem baku yang tercatat sebagai pedoman kerja perusahaan. Lebih mudah membangun manajemen ketika perusahaan masih dalam kondisi kecil daripada membangun manajemen ketika perusahaan telah besar dengan jumlah SDM yang besar.
Keberadaan sistem manajemen yang telah terbukukan dengan rapi serta mampu diimplementasikan dalam kinerja rutin perusahaan merupakan asset perusahaan yang sangat berharga dan memiliki nilai yang tinggi. Saat ini nilai perusahaan juga ditentukan oleh asset intangible berupa legalitas, paten, achievement prestasi, sistem manajemen baku, merk dan sebagainya. Perusahaan anda akan bernilai tinggi jika memiliki sistem manajemen yang rapi dan baku. Dengan kata lain, ketika anda membangun sistem manajemen anda tidak mengerjakan sesuatu yang sia-sia, karena anda membangun asset intangible perusahaan anda.
Semoga tulisan singkat ini bisa membantu mengingatkan teman-teman UMKM untuk mulai menata manajemen perusahaan masing-masing. Sukses!
Komentar
Posting Komentar