Mau Buat Loncatan? Perkuat Hal-Hal Fundamental Dulu. |
Mungkin istilah UMKM Naik Kelas bagi saya tidak begitu saya pikirkan, saya tidak ingin terbebani beban slogan yang terlalu berat terlebih ketika pada kurun waktu tertentu sloga yang kita janjikan tidak mampu kita penuhi. Misalnya sudah berapa banyak UMKM yang telah naik kelas? Yang seperti apa yang sudah naik kelas? Apakah posisi mereka menjadi lebih aman dengan naik kelas? Dan puluhan pertanyaan yang nantinya justru mengaburkan tujuan sosial saya untuk membantu UMKM lebih berdaya saing dan melakukan progress dari satu masa ke masa berikutnya.
Bagi saya, seorang pengusaha mikro tetapi dengan visi yang terukur untuk masa depan bisnisnya sudah merupakan suatu hal yang perlu diappresiasi. Mereka punya tujuan atau punya fokus untuk berkembang. Keberadaan saya selaku relawan pembinaan UMKM cukup membantu mereka memahami benar tahapan-tahapan yang harus mereka lalui dan bagaimana melaluinya.
Meskipun masih berskala mikro, menggambarkan bisnis mereka secara jelas, urut dan detail di atas kertas dengan sebutan biz plan adalah sebuah "adat" yang sedang saya bangun untuk binaan-binaan saya. Semua yang akan mereka sampaikan kepada pasar harus bisa tertuang di atas kertas atau sebuah file, mulai dari company profile, biz plan, katalog produk dan price list.
Tentunya sebelum melangkah pada hal-hal di atas, para pengusaha mikro harus paham dengan legalitas usaha dan legalitas produk. Produk yang akan menjadi obyek bisnis di masa mendatang harus sudah tidak dipertentangkan lagi dalam hal legalitas, ijin edar, sertifikasi halalnya dan sebagainya. Kualitas pun sudah menjadi hal mendasar yang tidak perlu lagi mendapatkan kritisi dari pasar, apalagi komplain. Tugas seorang produsen memberikan jaminan kepada konsumen bahwa mereka akan mendapatkan yang terbaik dari produsen. Kapasitas dan kontinuitas menjadi jaminan lain setelah legalitas dan kualitas dipenuhi.
Ketika produk sudah mendapatkan tempat yang sebenarnya, maka bisnis akan menjadi fokus dalam pembinaan saya selanjutnya. Untuk menjadi pengusaha kecil, saya tidak serta merta mengatakan mereka membutuhkan tambahan modal dan alat, namun saya akan menyarankan mereka untuk membangun sistem bisnis yang jelas, urut, efisien dan produktif.
Sistem pengelolaan bisnis dimulai dari penataan dan pengelolaan SDM dalam organisasi. penempatan orang yang cakap di setiap fungsi yang dibutuhkan dalam organisasi bisnis adalah kunci sukses bisnis ini akan berjalan sebagaimana yang diharapkan. Benarkan SDM kita memahami benar bisnis organisasi usaha ini? Apakah mereka paham mereka berkerja untuk apa? Apa yang menjadi input mereka, dan apa yang akan menjadi output mereka? Apakah mereka mengerti tanggung jawab, tugas dan kewenangan mereka? Manajemen SMD menjadi hal yang paling fundamental dalam membangun sebuah organisasi bisnis, sehingga hal ini perlu menjadi fokus bagi seorang pengusaha.
Sistem menajemen selanjutnya adalah sistem pengelolaan keuangan. Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah melakukan pengawasan dan kontrol cash in dan cash out organisasi usaha agar selalu dalam keadaan profit. SDM yang mengelola keuangan harus benar-benar mampu mengidentifikasi semua biaya dan mengalokasikan semua biaya tersebut secara detail dan benar ke dalam pos-pos pengeluaran yang tepat. Di sisi lain dia juga harus mampu mengidentifikasi semua pemasukan serta mengaturnya agar semua biaya mampu tercukupi dan masih membukukan profit untuk organisasi usaha tersebut.
Hal fundamental lain adalah manajemen operasional (produksi) dimana SDM yang mengelola fungsi ini harus paham arti efisiensi dan produktivitas agar setiap biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan mampu menghadirkan profit yang semakin membaik. Strategi-strategi operasional menjadi sangat penting ketika organisasi usaha dihadapkan pada persaingan usaha yang semakin ketat dan menuntut efisiensi dan produktivitas yang tinggi.
Stategi pemasaran menjadi ujung pemenuhan tujuan perusahaan, yaitu profit baik dalam tinjauan jangka pendek maupun tinjauan jangka panjang. Pemahaman SDM pemasaran terhadap pasar dan dinamika perubahannya, serta kemampuan komunikasi atas kebutuhan pasar akan menjadi kunci sukses dalam membaca setiap pergerakan pasar dan rencana strategi apa yang secara tepat akan diterapkan oleh perusahaan dalam mengantisipasi pergerakan pasar tersebut.
SDM dan teknologi saat ini menjadi hal yang paling dominan untuk dicermati oleh para pengusaha, bahkan yang berskal mikro sekalipun. Untuk pengusaha skala mikro, kemampuan yang paling mendasar adalah di tingat STANDAR PRODUK, sementara pengusaha skala kecil maka penguasahaan pengelolaan kinerja bisnis harus sudah dikuasainya sebelum melangkah ke skala menengah. Sukses!
Komentar
Posting Komentar