Pemeran, Fokus Promosi Bukan Jualan. |
Seringkali mendapati kenyataan bahwa pameran UMKM yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak membawa dampak kelanjutan pembelian produk-produk UMKM yang digelar dalam pameran tersebut. Tentunya ada banyak faktor yang menyebabkannya, mulai dari bagaimana desain kemasan tersebut apakah sesuai dengan target pasar yang dibidik, apakah produk-produk tersebut dipamerka sesuai dengan kategori tertentu sehingga mengarah pada target pasar tertentu, konsep pameran itu sendiri apakah menarik atau hanya sekedar menggelar produk UMKM saja sampai dengan perilaku UMKM yang difasilitasi pameran yang sudah terbiasa memanfaatkan pameran UMKM untuk bisa berjualan.
Terkait dengan faktor yang terakhir, beberapa kali kami mencoba bertanya kepada para pelaku UMKM mengapa mereka menyikapi pameran tersebut dengan mendisplay produk dengan semangat buka toko, atau sepenuhnya berjualan. Ada di antara mereka menjawab bahwa mereka melakukan hal tersebut karena untuk menutup biaya pameran yang cukup besar untuk mereka dan sebagiannya lagi adalah bahwa pameran ini kesempatan mereka untuk berjualan. Benar adanya, bahwa pameran adalah ajang mereka berjualan sehingga sering lupa dengan tujuan promosi dan pemasarannya.
Berjualan pada ajang pameran sah-sah saja, namun tujuan utama promosi untuk memperkenalkan produk dan mengedukasi pasar karena produk UMKM belum dikenal adalah lebih penting dari sekedar berjualan. Terlebih lagi tujuan mereka menemukan pasar yang tepat untuk produknya adalah hal yang harus mereka dapatkan dalam setiap pameran.
Terlalu sibuk berjualan, bahkan mereka sempat menetapkan target berjualan dalam sebuah gelaran pameran seringkali menyita waktu mereka untuk berkomunikasi dengan pelanggan tentang siapa mereka dan apa yang dibutuhkannya. Bahkan mereka tidak pernah tahu siapa dan latar belakang pembeli yang berbelanja di stand pamerannya.
Seharusnya pameran disikapi dengan memamerkan produk-produk terbaik mereka, apa konsep yang melatarbelakanginya, bagaimana mereka mengenali pembelinya, memanfaatkan waktu untuk berkomunikasi dengan pembeli serta memahami apa yang mereka butuhkan, serta mendapatkan feed back atas produk yang mereka pamerkan. Informasi-informasi ini jauh lebih penting daripada hasil penjualan yang bisa mereka raup selama pameran.
Tentunya tidak mudah memahamkan hal ini kepada pelaku UMKM karena cara pandang yang jangka pendek serta mereka berpinsip ekonomi yang praktis, bahwa apa yang mereka telah keluarkan (biaya) harus segera kembali dalam waktu yang secepat-cepatnya. Inilah mengapa situasi pemeran UMKM didominasi oleh "orang yang berdagang" bukan "orang yang berpromosi", mereka lebih suka mendapatkan keuntungan sesaat dibandingkan asset informasi pasar yang jauh lebih mahal harganya. Semoga sukses!
Terkait dengan faktor yang terakhir, beberapa kali kami mencoba bertanya kepada para pelaku UMKM mengapa mereka menyikapi pameran tersebut dengan mendisplay produk dengan semangat buka toko, atau sepenuhnya berjualan. Ada di antara mereka menjawab bahwa mereka melakukan hal tersebut karena untuk menutup biaya pameran yang cukup besar untuk mereka dan sebagiannya lagi adalah bahwa pameran ini kesempatan mereka untuk berjualan. Benar adanya, bahwa pameran adalah ajang mereka berjualan sehingga sering lupa dengan tujuan promosi dan pemasarannya.
Berjualan pada ajang pameran sah-sah saja, namun tujuan utama promosi untuk memperkenalkan produk dan mengedukasi pasar karena produk UMKM belum dikenal adalah lebih penting dari sekedar berjualan. Terlebih lagi tujuan mereka menemukan pasar yang tepat untuk produknya adalah hal yang harus mereka dapatkan dalam setiap pameran.
Terlalu sibuk berjualan, bahkan mereka sempat menetapkan target berjualan dalam sebuah gelaran pameran seringkali menyita waktu mereka untuk berkomunikasi dengan pelanggan tentang siapa mereka dan apa yang dibutuhkannya. Bahkan mereka tidak pernah tahu siapa dan latar belakang pembeli yang berbelanja di stand pamerannya.
Seharusnya pameran disikapi dengan memamerkan produk-produk terbaik mereka, apa konsep yang melatarbelakanginya, bagaimana mereka mengenali pembelinya, memanfaatkan waktu untuk berkomunikasi dengan pembeli serta memahami apa yang mereka butuhkan, serta mendapatkan feed back atas produk yang mereka pamerkan. Informasi-informasi ini jauh lebih penting daripada hasil penjualan yang bisa mereka raup selama pameran.
Tentunya tidak mudah memahamkan hal ini kepada pelaku UMKM karena cara pandang yang jangka pendek serta mereka berpinsip ekonomi yang praktis, bahwa apa yang mereka telah keluarkan (biaya) harus segera kembali dalam waktu yang secepat-cepatnya. Inilah mengapa situasi pemeran UMKM didominasi oleh "orang yang berdagang" bukan "orang yang berpromosi", mereka lebih suka mendapatkan keuntungan sesaat dibandingkan asset informasi pasar yang jauh lebih mahal harganya. Semoga sukses!
Komentar
Posting Komentar